Jumat 03 Mar 2017 16:14 WIB

Kisah Pemuda Saleh dan Raja Zalim Pembuat Parit

Seorang pemuda Palestina melakukan perlawanan dengan menggunakan batu menghadapi barisan tentara Israel. (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namun, kegembiraan sang raja dalam waktu singkat berubah menjadi angkara murka ketika mendapati si pemuda merupakaan hamba Allah yang taat. Sang pemuda dianggap berkhianat dan menentang sang raja. Hingga kemudian, raja mendapati kabar sang rahib yang menjadi guru si pemuda. Maka, sang rahib pun ditangkap dan dibawa ke hadapan raja.

Setelah menghukum sang rahib, giliran si pemuda yang mendapati hukuman mati. Sama seperti si rahib, si pemuda pun diminta meninggalkan keimanannya pada Allah. Tapi, si pemuda menolak. Sang raja pun segera memberikan perintah untuk membunuhnya. Semua usaha tersebut gagal.

Namun, si pemuda kemudian memberitahukan cara membunuhnya. Hingga, akhirnya raja zalim melakukannya. Maka, tewaslah si pemuda. Pascakematiannya, penduduk kerajaan mengikuti jejaknya beriman kepada Allah. Raja pun menjadi murka. Dia menyuruh pasukannya membuat parit dan membakar hidup-hidup mereka yang beriman kepada Allah. Maka, dibakarlah seluruh Muslimin yang jumlahnya tak sedikit di dalam parit itu. Salah satu warga yang dihukum raja ialah seorang wanita yang menggendong bayinya. Saat melihat api menyambar dari dalam parit, si wanita sempat merasa takut dan terus mundur.

Namun, kemudian si bayi berkata pada ibunya, “Wahai ibunda, bersabarlah. Karena, sesungguhnya engkau di atas kebenaran,” ujar si bayi menunjukkan kekuasaan Allah. Maka, si ibu bersama bayinya pun meraih syahid menuju rahmat Allah yang luas. Demikian pula seluruh Muslimin di negeri kuasa sang raja yang zalim.

Kisah di atas terdapat dalam Alquran surah al-Buruj ayat 1-10. Allah mengisahkannya dalam firman-Nya sebagai pelajaran bagi umat manusia. Dalam kisah ini, didapati bagaimana menghadapi ujian dan cobaan dengan kesabaran. Setiap Muslimin tentu tak lepas dari ujian dan cobaan hidup. Menghadapinya, hanya perlu bersabar dan istiqamah dalam beriman kepada-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement