Ahad 26 Feb 2017 17:59 WIB

Jusuf Kalla Tutup Tanwir Muhammadiyah

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan pada Penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center, Ambon, Maluku, Ahad (26/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan pada Penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center, Ambon, Maluku, Ahad (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada 24-26 Februari 2017. Pada Ahad (26/2), Tanwir Muhammadiyah ditutup oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK).

"Karena Muhammadiyah dan Ambon yang memberikan arti hidup bagi saya, maka saya hadir di Tanwir ini," kata JK saat berpidato sebelum menutup Tanwir Muhammadiyah, Ahad (26/2).

JK mengatakan, tema yang diusung pada Tanwir Muhammadiyah sangat penting dan mendesak untuk dibicarakan. Penghargaan atas segala upaya amal ibadah dan amal sosial yang telah dilaksanakan Muhammadiyah di mana pun. Termasuk langkah Muhammadiyah untuk Indonesia berkemajuan yang adil dan makmur.

Dikatakan JK, keadilan dan kedaulatan adalah masalah di seluruh dunia yang harus diperbaiki dan dilaksanakan. Pasalnya,  ada kesenjangan yang luar biasa di negara maju dan negara tidak maju. "Bukan hanya negara miskin, negara maju juga memiliki masalah kesenjangan," ujarnya.

Menurutnya, faktor keadilan harus diperhatikan untuk kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Keadilan menjadi penting dan tercantum di sila kelima. "Tepat Muhammadiyah mengangkat tema ini dalam Tanwir," ujarnya.

JK menceritakan, selama Indonesia merdeka telah terjadi 15 kali konflik besar. Sepuluh konflik di antaranya menyangkut ketidakadilan politik, ekonomi dan lain-lain. Ketidakadilan juga disebabkan karena kesenjangan. Memang banyak hal yang telah dilakukan. Di antaranya memberikan kesehatan, klinik murah dan lain sebagainya. Tapi masih belum cukup untuk menutupi ketidakadilan.

Ia menegaskan, harus ada langkah bersama untuk menegakkan keadilan. Langkah bersama tersebut akan dapat memajukan satu bangsa. Kemajuan bangsa ditentukan oleh satu faktor yakni semangat untuk maju. Semangat untuk bersama-sama dan semangat untuk maju dapat dilengkapi dengan pendidikan yang baik, kejujuran dan dapat diwujudkan dalam dakwah yang baik.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan, anggota Tanwir merupakan representasi dari Muhammadiyah di seluruh Tanah Air mengucapkan terima kasih kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Karena telah berkenan hadir pada penutupan Tanwir  Muhammadiyah.

Ia mengungkapkan, program yang saat ini sedang populer adalah Klinik Apung Said Tuhuleley. Ada bantuan yang cukup besar berkat bantuan dan dukungan dari Pak JK. "Sehingga ada tiga kapal lagi dan akan ada enam kapal apung dan 16 kapal apung untuk Indonesia kawasan timur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement