Senin 20 Feb 2017 23:51 WIB

Isu Palestina Butuh Sikap Bersama

Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI dari Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq mengatakan, terbangunnya satu sikap bersama yang kuat dari negara-negara Muslim seluruh dunia sangat diperlukan guna menyelesaikan isu Palestina yang hingga kini tak kunjung tuntas.

Dalam wawancara menjelang pelaksanaan Konferensi Internasional Untuk Mendukung Gerakan Intifada Palestina yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Islam Iran di Teheran pada 21-22 Februari 2017, Mahfudz mengapresiasi inisiatif pemerintah Iran dalam melakukan upaya politik dan diplomatik untuk mendorong penyelesaian masalah Palestina dan kemerdekaan Palestina.

Namun demikian, katanya, di Teheran, Iran, Senin, segala upaya penyelesaian isu Palestina selama ini masih terkendala dua hal. "Pertama, masih ada perbedaan persepsi politik terkait kepentingan di kawasan Timur Tengah. Perbedaan ini menghambat terbangunnya satu sikap dalam menyelesaikan isu Palestina," jelas Mahfudz.

Karenanya, dia berharap konferensi tersebut akan diikuti terutama oleh semua negara Arab sehingga menunjukkan kesatuan persepsi politik dan kepentingan di kawasan Timur Tengah. "Kendala yang kedua adalah, bahwa semua kesepakatan termasuk resolusi yang dihasilkan pada pertemuan dan inisitiatif yang diselenggarakan oleh pemerintah Iran belum menghasilkan solusi konkret," jelas Mahfudz.

Dia memaparkan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Syarif di Jakarta pada 2016 juga belum menghasilkan langkah nyata. "Harus mejadi konsen bersama bahwa Palestina membutuhkan tidak hanya resolusi tapi tindakan nyata bersama dan ini saya rasa merupakan tantangan terbesarnya. Apakah kita mampu menunjukkan sikap bersama atau tidak?", katanya.

Sementara itu, seorang Pejabat Diplomasi Publik di Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Ali Pahlevani Rad mengatakan baru-baru ini bahwa konferensi yang digelar oleh Parlemen Iran tersebut akan dihadiri oleh beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesia.

Salah seorang anggota Parlemen Indonesia diharapkan menjadi pembicara di konferensi tersebut yang juga akan dihadiri oleh perwakilan dari salah satu partai politik di Palestina, Hamas. Menurut Kantor Berita Iran, IRNA, konferensi tersebut akan dihadiri oleh 80 delegasi asing dari berbagai negara di dunia, 700 tamu asing dan perwakilan organisasi pro-Palestina juga akan berpartisipasi dalam kegiatan itu yang diawali dengan pesan dari pemimpin tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyed Ali Khamenei.

Ali Pahlevani menjelaskan, dalam rangkaian kunjungan ke Iran tersebut, anggota DPR dan DPD Indonesia juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Iran, Ali Larijani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement