Jumat 17 Feb 2017 20:45 WIB

Geliatkan Klinik Apung, Muhammadiyah Terinspirasi Deklarasi Juanda

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) memperkenalkan kepada pers Klinik Apung Said Tuhuleley kepada Media di Jakarta, Jumat (17/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) memperkenalkan kepada pers Klinik Apung Said Tuhuleley kepada Media di Jakarta, Jumat (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, Ir. Juanda banyak memberi inspirasi atas gagasan Muhammadiyah berperan di lautan. "Bapak Maritim Indonesia Ir. Juanda telah menegaskan, sehingga tidak ada pilihan lain, Muhammadiyah harus miliki banyak kapal," kata Hajriyanto sebelum meluncurkan Klinik Apung Said Tuhuleley, Jum'at (17/2).

Ia menerangkan, Ir. Juanda yang adalah kader Muhammadiyah mantan Perdana Menteri Indonesia itu, telah menegaskan pentingnya laut lewat Deklarasi Juanda. Hajriyanto mengingatkan, Juanda telah menegaskan kalau Indonesia memang merupakan negara kepulauan.

Untuk itu, ia menekankan, lautan yang berada di dalam wilayah Indonesia bukanlah pemisah melainkan perekat dan penyambung puluhan ribu pulau yang ada. Berkat Deklarasi Juanda itu, luas Indonesia yang tadinya 3,7 juta kilometer menjadi 9,7 kilometer.

"Baik pada tahun 1982 Deklarasi Juanda diterima PBB, dan secara resmi Negara Kepulauan Indonesia mendapat pengakuan dunia internasonal," ujar Hajriyanto.

Karenanya, ia merasa program Klinik Apung Said Tuhuleley yang baru saja diluncurkan, harus mampu meraih keberhasilan. Menurut Hajriyanto, kesuksesan itu akan menjadi contoh program-program lain, terutama yang akan dijalankan di Indonesia Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement