Kamis 16 Feb 2017 18:45 WIB

Ini Metode Dakwah Sunan Ampel

Pekerja melakukan perawatan di kawasan makam Sunan Ampel ,Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/4).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa Raden Rahmat begitu besar hingga mendapat gelar sunan. Yaitu, sebuah gelar yang disandangkan kepada orang yang secara personal telah mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi. Dan, baik secara sosial maupun politik, memiliki pengaruh yang sangat luas.

Sunan Ampel membawa misi keislaman yang diwariskan oleh para nabi. Diriwayatkan oleh Al-Imam at-Tirmidzi, ''Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barang siapa mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak.''

Sebagai pewaris nabi, kharisma dan kekeramatan Sunan memancar tidak hanya ketika masih hidup, tetapi juga saat beliau telah wafat. Diperkirakan beliau wafat tahun 1478 M. Makam beliau berada di sebelah barat Masjid Sunan Ampel. Ribuan peziarah datang setiap hari. Mereka berdoa dan membaca Alquran dengan khusuk, mengekspresikan kecintaan dan penghormatan kepada Sang Sunan.

Di samping makam Sunan Ampel, terdapat pula makam-makam lain, di antaranya makam istri beliau, para sahabat, dan pengikut beliau yang dipagari baja tahan karat setinggi 1,5 meter, melingkar seluas 64 meter persegi. Khusus makam Sunan Ampel, dikelilingi pasir putih. Kompleks makam dikelilingi tembok besar setinggi 2,5 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement