Senin 06 Feb 2017 08:51 WIB

Perempuan Pemberani dari Kabilah Aslam

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Hijrah, ilustrasi
Hijrah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bahkan, Ummu Sinan meminta izin langsung kepada Rasulullah SAW untuk terjun ke dalam pertempuran melawan kaum Yahudi Khaibar tersebut. Ummu Sinan berkata, ''Ketika Rasulullah SAW hendak berangkat ke Khaibar, maka aku menghadap beliau dan mengatakan, 'Wahai Rasulullah, aku hendak berangkat bersama engkau sekarang ini. Aku hendak membawakan kantung air minum, mengobati yang sakit atau terluka. Jika tidak, maka aku bersedia menjadi pengawas khalifah.''

Kemudian Rasulullah SAW menjawab, ''Berangkatlah engkau dengan berkah dari Allah SWT. Engkau memiliki sahabat yang telah berbaiat kepadaku dan aku mengizinkan mereka semuanya, dari kaummu dan dari luar kaummu. Jika engkau suka, maka tetaplah bersama kaummu. Jika engkau suka, maka bersamalah dengan kami.''

Mendengar hal itu, Ummu Sinan langsung berujar, ''Aku ingin bersama engkau wahai Rasulullah SAW.'' Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan Ummu Sinan untuk pergi bersama Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW.

Ummu Sinan pun bergabung dengan barisan kaum wanita yang terjun ke pertempuran Khaibar. Tugas mereka adalah merawat dan mengobati tentara Muslimin yang cedera dan terluka, serta memberikan air. Dalam peperangan tersebut, Ummu Sinan bahu-membahu dengan Ummu Salamah, Safiyah binti Abdul Muthalib, Ummu Aiman, Nasibah Kaab, Ummu Mani, Ummu Sulaim, Kaibah binti Aslamiyah, Ummu Mutha, Ummu adh-Dhahhah, Hindun binti Amr, Ummul Ala, Ummu Amir, Ummu Athiyah, dan Ummu Sulaith Umaimah.

Sementara, dikutip dari Buku Srikandi Pelindung Nabi karya Lukman Ghazzi, Ummu Sinan dikisahkan membantu Shafiyah binti Huyay dalam mempersiapkan pernikahannya dengan Rasulullah SAW. Ummu Sinan membantu Shafiyah menyisir dan meminyaki rambut dari Shafiyah. Perang Khaibar memang berakhir dengan kemenangan untuk kaum Muslimin. Tidak hanya itu, kaum Muslimin juga mendapatkan harta rampasan perang yang cukup banyak.

Harta rampasan perang ini juga diberikan kepada Ummu Sinan. Harta rampasan perang itu antara lain kalung berwarna merah, perhiasan dari perak, kain beludru dan selimut, dan kuali dari kuningan. Tidak hanya itu, Ummu Sinan pun mendapatkan unta, yang sempat ditunggangi oleh Rasulullah SAW.

Pada saat memasuki Kota Madinah, Ummu Salamah berkata kepada Ummu Sinan, ''Unta yang engkau tunggangi adalah milikmu. Rasulullah SAW telah memberikannya kepadamu,'' kata Ummu Sinan saat menirukan perkataan Ummu Salamah. Pada saat itu, Ummu Sinan memang tengah menunggangi unta Rasulullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement