REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ''Quraisy, Anshar, Juhainah, Aslam, Asyja, dan Ghifar adalah para budak. Mereka tidak memiliki tuan lain selain Allah dan Rasul-Nya.''
Selain itu, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda, ''Aslam dibaguskan oleh Allah, Ghifar diampuni oleh Allah. Aku tidak mengatakan hal ini, tetapi Allah SWT yang mengatakannya.''
Inilah gambaran kemuliaan yang ditunjukkan Rasulullah SAW terhadap suku dan kabilah-kabilah tersebut. Di antara suku atau kabilah itu disebutkan Aslam. Bahkan, Kabilah Aslam disebut sebagai salah satu kabilah yang paling disukai Rasulullah SAW. Hal ini tidak terlepas dari ketaatan dan ketundukan mereka saat memeluk agama Islam.
Salah satu nama sahabiyah yang cukup dikenal dari Kabilah Aslam ini adalah Ummu Sinan al-Aslamiyah. Ummu Sinan rela meninggalkan desa kelahirannya dan bergabung bersama rombongan Kabilah Aslam untuk mengucapkan janji setia kepada Rasulullah SAW di Madinah. Seperti layaknya orang-orang dari Kabilah Aslam, Ummu Sinan juga dikenal memiliki kemampuan dalam menunggang kuda dan paham seni peperangan.
Dikutip dari buku Perempuan-Perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah SAW karya Muhammad Ibrahim Saliim, Ummu Sinan dikenal mahir dalam mengobati prajurit yang terluka dan memberikan air kepada prajurit-prajurit yang tengah berperang.
Akhirnya ketika datang panggilan untuk berjihad serta berperang menegakkan agama Islam, Ummu Sinan pun tidak ragu dan langsung menjawab panggilan tersebut, tepatnya saat kaum Muslimin tengah bersiap dalam Perang Khaibar pada tujuh Hijriah.