Sabtu 28 Jan 2017 17:43 WIB

Zakat, Sumber Daya Filantropi Paling Potensial

Zakat/Ilustrasi
Foto: ROL/Mardiah
Zakat/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nana Mintarti mengatakan zakat turut berkontribusi untuk pencapaian Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan Persatuan Bangsa-bangsa.

"Zakat berpotensi menjadi sumber daya alternatif untuk mendukung pencapaian sukses SDGs di Indonesia," kata dia di Jakarta, Kamis kemarin.

Nana mengatakan zakat juga menjadi sumber daya filantropi paling potensial di Indonesia menilik warganya mayoritas Muslim. Menurut dia, pengumpulan zakat memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Maka dari itu, memperkuat sektor zakat berarti turut berupaya untuk menekan angka kemiskinan.

Dalam Islam, lanjut dia, dana yang terkumpul dari zakat akan disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat (asnaf).  Dari delapan asnaf itu, kata dia, paling banyak yang perlu diberdayakan adalah golongan fakir dan miskin.

Orang fakir yaitu orang yang memiliki pekerjaan dan atau usaha tapi hasil yang didapat tidak mencukupi kehidupannya. Sementara orang miskin adalah golongan yang tidak memiliki usaha dan atau pekerjaan dan tidak dapat mencukupi kebutuhannya.

Nana mengatakan zakat dapat menjadi instrumen dalam mendorong kemajuan Indonesia.  Apabila banyak Muslim yang dapat diberdayakan lewat zakat, kata dia, maka secara langsung atau tidak akan memberdayakan masyarakat Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam.

Zakat, kata dia, apabila dikelola dengan baik maka dapat menyejahterakan delapan asnaf selaku penerima zakat/mustahik. Zakat juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendorong kesehatan masyarakat dan seluruh aspek lainnya dalam pemberdayaan mustahik.

Data Baznas 2015 menyebut potensi zakat Indonesia mencapai Rp286 triliun sementara dana sosial yang dapat dihimpun baru Rp3,6 triliun. Artinya potensi yang besar itu sampai saat ini belum dapat dikumpulkan dari para wajib zakat (muzaki).

Dia mengatakan perlu kerja keras dari Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ) lain untuk dapat mengumpulkan dan mendistribusikan zakat secara efektif dan efisien sehingga kemiskinan dapat dientaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement