Rabu 25 Jan 2017 17:52 WIB

NU Miliki Cara Sampaikan Keresahan Umat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Wakil Ketua Umum PBNU KH Mahsum Mahfud, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Ahyar dan Sekjen PBNU Helmy Faisal (kiri-kanan) mengeikuti jalannya acara penutupan International Summit of Moder
Foto: Republika/ Darmawan
Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Wakil Ketua Umum PBNU KH Mahsum Mahfud, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Ahyar dan Sekjen PBNU Helmy Faisal (kiri-kanan) mengeikuti jalannya acara penutupan International Summit of Moder

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama merasakan kegelisahan umat Islam. Namun, NU memiliki cara untuk menyampaikan hal itu.

Sekjen NU Helmy Faishal Zaini menjelaskan, disparitas ekonomi itu ada. Dengan ketimpangan itu, ada upaya menyeimbangkan. Tapi belum ada momennya, sampai bertemu momen Aksi 4 November 2016 dan Aksi 2 Desember 2016.

Perasaan teralienasi itu bukannya tidak NU rasakan. NU sudah sampaikan langsung kepada pemerintah. Apalagi Alquran juga sudah menyebut agar harta tidak berputar pada sebagian orang saja.

NU punya cara sendiri untuk menyampaikan keresahan itu. Kalau tidak ikut Aksi 411 dan 212 bukan pula berarti berbeda pandangan.

''Ini hanya berbeda cara saja. NU tidak buta dan tuli. NU sepakat suara hati umat selama ini terpinggirkan,'' dalam Seminar Peradaban 'Pergeseran Kepemimpinan Islam' di Universitas Paramadina, Rabu (25/1).

Bila ditanya apa resep NU agar Indonesia tetap rukun meski dengan keragaman luar biasa,  NU mengembangkan tri-ukhuwah (persaudaraan) yakni persaudaraan Islam, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan kemanusiaan. ''Di beberapa negara, persaudaraan kemanusiaan ini selalu dijadikan persoalan,'' kata Helmy.

NU juga mengembangkan Islam Nusantara. Ini bukan agama baru tapi upaya untuk menguatkan spirit persaudaraan.

Maka bila ditanya pergeseran kepemimpinan, Helmy justru bertanya ini dalam konteks apa. Karena bila dari sisi amaliyah, masih banyak yang mempraktikan amaliyah NU. Pun konsep NU tentang agama dan politik yang sudah final.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement