Kamis 19 Jan 2017 14:34 WIB

Lestari Memeluk Islam karena Kagum dengan Kearifan Rasulullah

Rep: mgrol86/ Red: Agus Yulianto
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

Ketertarikannya mengenal Islam semakin kuat. Buku-buku tentang Islam pun lantas dibelinya. Hingga, suatu saat ia membaca sejarah Nabi. Dari buku sejarah Nabi, maka yang pertama kali dia baca itu tentang Nabi Muhammad. Ayih pun membacanya dengan teliti. Akhirnya, ia sangat kagum dengan Nabi Muhammad SAW yang sangat arif dan baik kepada orang-orang kafir, sehingga banyak orang kafir yang menyukai beliau dan masuk Islam. “Cara Nabi Muhammad mengajarkan Islam itu, sangat lembut dan tidak memaksakan," ujar Ayih.

Dikatakannya, pernah dirinya membaca kisah seorang pezinah yang ingin masuk Islam datang kepada Nabi. Pezinah itu mengakui bahwa dia tidak bisa meninggalkan perbuatannya. Namun, Nabi Muhammad SAW bilang tidak apa-apa tidak bisa langsung meninggalkan, asal jangan berbohong. Beberapa hari kemudian Rasul bertemu dengan orang itu dan menanyakan apa orang tersebut masih berzinah? Tapi orang itu malu untuk berbohong, dan akhirnya dia meninggalkan perbuatan zinahnya tersebut. "Sejak itu hati saya terketuk dan semakin yakin kalau Islam itu simple dan fleksible,” kata anak sulung tersebut.

Sejak saat itu, hatinya semakin mantap dan mulai belajar shalat dengan panduan buku-buku dan internet. Melalui gerakan shalat yang sudah di kaguminya itu, ia merasakan ketenangan dan ada kekuatan positif dalam hatinya hingga memberikan dia semangat yang luar biasa. Akhirnya, Ayih bertemu dengan seorang ustaz yang juga seorang mualaf. Darinya, Ayih belajar Islam lebih dalam lagi.

Menurut Ayih, semakin dia mempelajari Islam, semakin dia mempelajari agamanya sendiri. Ayih yang selama ini hanya Kristen keturunan, mulai mempelajari agama kristen lebih dalam, tapi yang ia dapat hanya kebohongan dan tidak masuk di akal.

“Saya mulai belajar tentang sejarah gereja, pohon natal, hari raya natal hingga mempelajari adanya Yesus yang saya sandingkan dengan Nabi Isa. Setelah saya pahami dengan akal sehat, ternyata itu semua adalah rekayasa manusia. Ternyata, Islam itu memang benar-benar agama rahmatan jadi memang tidak bisa di rekayasa," tegasnya.

Nabi Muhammad SAW pun ketika menerima Alquran secara berangsur-angsur. Takjubnya lagi, sejak zaman dahulu sampai sekarang, keaslian Alquran tidak berubah. Ini karena Alquran dijaga langsung oleh Allah SWT.

Sedangkan yang saya bandingkan dengan Kristen yang turun langsung satu buku, itu pun sudah direkayasa dan disortir oleh sahabat nabi Isa yang salah satunya Paulus. Sebenarnya, dalam katholik ada beberapa yang mirip-mirip dengan Islam, contohnya babi itu haram. Entah motivasi apa sahabat-sahabatnya itu mengubah isi Injil sedikit-sedikit dengan harapan mungkin biar tidak terlalu ketara.

"Itu dia sebabnya ada perjanjian lama dan perjanjian baru. Perjanjian lama itu yang dipahami oleh umat katholik, sementara perjanjian baru yang dipahami oleh umat protestan," ujarnya.

Akhirnya, dia berpikir ternyata banyak orang yang sudah dibodohi hanya meyakini iman saja, tidak mau belajar sejarah yang sebenarnya nyata. Ayih pun merasa tidak cukup hanya mempelajari dua agama saja, akhirnya dia pun mempelajari agam Hindu, Budha, dan Siddhattha Gotama. Maka, sejak saat itu, ia mulai memahami bahwa penyembahan berhala itu adalah berasal dari syaitan.

Ayih meyakini itu karena sesuai dengan kisah Nabi Adam as yang turun dari surga akibat ulah syaitan yang sombong tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. Korelasi penyembahan berhala dan menolak menerima ke-Esa-an Allah itu, sebenarnya upaya iblis dan pasukannya untuk menyesatkan manusia. "Kebanyakan kesesatan itu karena hanya meyakini iman saja, tapi tidak mau berpikir dan belajar," ucapnya.

Setelah 'petualangannya' mempelajari berbagai agama dan merasa Islam lah agama yang tepat, maka pada 2006 ia bersyahadat di Masjid Lautze, Mangga Dua Jakarta. Ayih pun masih menutupi keislamannya dan sembunyi-sembunyi ketika beribadah. Namun, pada akhirnya di bulan Ramadhan, ia menceritakan keislamannya kepada pembantu rumah tangga dan meminta dibangunkan sahur untuk berpuasa. Pembantunya sangat senang mendengar kabar itu dan diam-diam mereka sering beribadah bersama.

Pada bulan Ramadhan itu, Ayih sedang melaksanakan shalat Magrib dan lupa mengunci pintu kamarnya. Setelah selesai shalat ia di sidang oleh kedua orang tuanya. Ayih pun mengakui bahwa ia sudah memeluk agama Islam. Mendengar itu ayahnya sangat kecewa, tapi tidak memarahinya yang justru memarahinya adalah ibunya yang beragama Islam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement