Selasa 17 Jan 2017 05:21 WIB

Kontribusi Lembaga Islam di Ekuador

Muslimah Ekuador tengah mengaji.
Foto: blogspot.com
Muslimah Ekuador tengah mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Seberapa penting kehadiran lembaga dan organisasi keislaman di negara-negara minoritas Muslim? Tanyakan itu kepada komunitas Muslim di Ekuador dan mereka akan sepakat mengatakan bahwa mereka sangat beruntung memiliki lembaga-lembaga keislaman yang gencar mendorong aktivitas sosial dan ibadah.

Kiprah lembaga-lembaga tersebut begitu besar manfaatnya dalam mengangkat harkat dan martabat umat Islam setempat. Berkat kerja keras serta kontribusi tak kenal lelah dari para anggotanya, umat bisa turut mewarnai perkembangan negara di berbagai aspek kehidupan.

Islam merupakan agama minoritas di Ekuador. Sensus menunjukkan jumlah umat Muslim sekitar 2,6 persen dari total penduduk sekitar 14 juta jiwa. Seperti di negara-negara Amerika Latin lainnya, mereka kerap menghadapi masalah seperti minimnya sarana peribadatan, pendidikan agama, dan pembinaan rohani.

Akumulasi dari segala persoalan ini dikhawatirkan berdampak pada upaya penguatan akidah, khususnya di kalangan generasi muda. Mereka akan sangat rentan terhadap degradasi moral dan menipisnya rasa bangga terhadap agamanya.

Beruntung, Ekuador adalah negara yang menghormati kebebasan beragama. Komunitas Muslim pun merasa terlindungi untuk menjalankan keyakinan, melaksanakan ritual ibadah, dan juga mengenakan simbol-simbol Islam, seperti hijab bagi Muslimah.

Peluang itu lantas ditangkap oleh sebagian umat untuk membentuk lembaga-lembaga keislaman. Mereka bergerak di pelbagai bidang, antara lain dakwah, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya.

Salah satu yang cukup berpengaruh adalah Islamic Center Masjid as Salam di Quito, ibu kota Ekuador. Mereka banyak melakukan aktivitas pembinaan keagamaan dan juga berhubungan dengan kalangan pemerintah untuk urusan-urusan agama.

Menurut Dr Laila Dassum, direktur Islamic Centre Masjid As Salam, ada beberapa program penting yang menjadi fokus utama lembaganya. Yakni, mewakili komunitas Muslim dalam urusan pemerintahan, mengenalkan Islam, dan mengajarkan bahasa Arab.

''Selain itu, kita juga menerjemahkan buku-buku, misalnya Ensiklopedi Islam dari dua bahasa Arab dan Inggris ke dalam bahasa Spanyol,'' tegasnya.

Dengan kontribusi tersebut, pihaknya berharap, umat dapat mengembangkan intelektualitas serta berakhlak karimah. Sehingga, pada akhirnya, umat Muslim mampu memiliki kekuatan dan pengaruh yang tidak bisa dianggap remeh di negara seluas 283.560 kilometer persegi tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement