REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi zakat di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Begitu pula perhimpunan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) Lembaga Amil Zakat Infaq dan shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari tahun 2010 hingga 2016, kenaikan dana penghimpunan sebesar 24,33 persen.
Direktur Utama Lazismu, Andar Nubowo mengatakan, perhimpunan ZIS Lazismu sejak 2010 - 2016 mengalami peningkatan. Terhitung sejak 2010 dana zakat yang digalang mencapai Rp 5,4 miliar. Kemudian, di 2013 prolehan zakat terkumpul sebesar Rp 6,1 miliar.
"Kenaikan signifikan di tahun-tahun berikutnya mulai terlihat," kata Andar kepada Republika.co.id, Kamis (12/1).
Ia menerangkan, di tahun 2014 total perhimpunan zakat yang diperoleh Lazismu sebesar Rp 59,7 miliar. Kemudian, ZIS dan donasi lainnya yang dihimpun pada 2015 menembus angka Rp 54,1 miliar. Pada 2016, ZIS terkumpul sebesar Rp 85,7 miliar. Jadi, kenaikan rata-rata ZIS setiap tahun sejak 2010-2016 bisa dikatakan sebesar 24,33 persen.
Dijelaskan Andar, dana ZIS yang terhimpun pada 2016 telah tersalurkan kepada yang berhak menerimanya. Dana yang tersalurkan sebesar Rp 65,7 miliar dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 158.145 orang.
"Jika digabungkan dengan penerima manfat kurban sebanyak 3.967.985 orang, maka total penerima manfaat adalah 4.126.130 orang," ujarnya.