REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Rumah Zakat (RZ), Nur Efendi, mengungkapkan pengentasan kemiskinan merupakan resolusi pada 2017. Ia menekankan, target pengentasan yang hendak dicapai Rumah Zakat yaitu 1,5 persen kemiskinan di Indonesia.
"Rumah Zakat menargetkan kontribusi 1,5 persen pengentasan kemiskinan," kata Nur kepada Republika, Kamis (12/1). Ia menerangkan, pertumbuhan penghimpunan zakat pada 2016 mencapai 20 persen, dengan jumlah penerima manfaat sekitar 1,2 juta orang. Jumlah penerima zakat itu sendiri telah mengalami kenaikan dari penerima manfaat pada tahun-tahun yang lalu yaitu sebanyak 750 orang.
Nur menuturkan, Rumah Zakat memiliki komitmen untuk terus memberikan kontribusi atas pengentasan kemiskinan, dengan setidaknya dua komponen yang diperhitungkan. Komponen yang pertama adalah kemandirian ibadah, dan komponen yang kedua adalah kemandirian secara ekonomi. "Jadi, penerima yang dulu jarang shalat sekarang rajin, atau perekonomiannya meningkat setelah mendapatkan pendampingan," ujar Nur.
Pada 2016 lalu, program pendidikan yang dimiliki Rumah Zakat telah menambah sebanyak dua sekolah yang berlokasi di Tangerang dan Batam. Selanjutnya, Rumah Zakat pada 2017 akan menambah satu lagi sekolah yang bekerjasama dengan Lazis PLN di Jayapura.
Tidak sekadar sekolah, ia menuturkan, Rumah Zakat selalu menekankan nilai-nilai agama di sekolah-sekolah yang ada, sehingga memiliki nilai yang lebih. Menurut Nur, komitmen itu akan terus dipegang teguh, sekaligus menjadi nilai syiar Rumah Zakat. "Kita kuatkan di tahfiz agar syiar dakwahnya ikut tumbuh," kata Nur.