REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, mengaku berutang budi kepada almarhum Damanhuri Zuhri, wartawan senior Republika yang wafat pada Senin (2/1) pagi. “Haji Daman, Haji Irwan, Haji Aris, dan keluarga besar Republika sangat besar jasanya dalam membantu membesarkan Ponpes Darul Quran sejak tahun 2005,” kata Ustaz Yusuf saat mengisi tausiyah takziah di rumah almarhum Damanhuri Zuhri, Kampung Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/1) malam.
Menurut Ustaz Yusuf, Damanhuri adalah sosok wartawan yang selalu senang membantu kegiatan dakwah para ulama, pondok pesantren, rumah tahfiz, sekolah Islam, dan lembaga-lembaga Islam lainnya. “Pahala Darul Quran insya Allah mengalir kepada almarhum Haji Damanhuri. Demikian pula, lembaga-lembaga Islam lainnya dan para hafiz Quran yang terus bertambah jumlahnya, insya Allah pahalanya juga mengalir kepada Haji Daman,” kata Ustaz Yusuf yang menyebut dirinya bagian dari keluarga almarhum.
Dalam acara takziah yang dihadiri ratusan jamaah itu, Ustaz Yusuf memanggil Faiz Madani, anak kedua Damanhuri, untuk maju ke depan. Faiz adalah siswa kelas 3 SMA di sebuah pesantren di Ciawi, Jawa Barat. Ia merupakan seorang hafiz 30 juz.
“Faiz, kalau sudah selesai SMA-nya, Ustaz siap berangkatkan Faiz ke Mesir untuk kuliah di al-Azhar University Kairo. Faiz kuliah di sana sampai S3, sehingga pulang ke Parung nanti membawa gelar doktor Faiz Madani al-Hafizh. Ini sebagai penghormatan Ustaz kepada ayah Faiz,” katanya.
Ustaz Yusuf kemudian meminta Faiz membaca Alquran. Remaja tersebut dengan fasih membaca surah al-Waqi’ah ayat 1-15.
Damanhuri Zuhri wafat pada Senin (2/1) pagi dalam usia 52 tahun. Lelaki kelahiran Bogor, 2 Mei 1964 itu pulang ke rahmatullah setelah sempat dirawat selama beberapa hari di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.