Senin 02 Jan 2017 09:39 WIB

Muslim AS Merasa Dipersulit Mendirikan Masjid

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto: Paul Vernon/AP
Masjid di Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Komunitas Muslim di Virginia Utara, Amerika Serikat (AS), berencana membangun sebuah masjid di atas tanah miliknya seluas dua ribu meter persegi. Lahan itu terletak di Nokesville, Distrik Prince William.

Namun, rencana ini menuai penolakan dari sekelompok warga setempat. Berbagai isu mengemuka, mulai dari masalah teknis hingga kecenderungan anti-Muslim. Demikian dilansir The Washington Post, Ahad (1/1).

Ada sekitar 200 warga Muslim yang bernaung di bawah komunitas tersebut. Sampai saat ini, mereka menggunakan ruangan sewaan di sebuah hotel di Kota Manassas, Virginia, untuk menyelenggarakan shalat Jumat dan lain-lain kegiatan.

“Saya hanya ingin menyampaikan kepada mereka yang menilai ini (masjid) bukan untuk warga. Kami ini termasuk warga. Kami tetangga kalian juga,” kata seorang Muslim setempat, Shaun Ahmad kepada The Washington Post, Ahad (1/1).

Selama ini, lanjut Shaun, ia harus mengemudi 40 mil jauhnya untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid terdekat dari rumahnya.

Masjid baru itu ditengarai akan mampu menampung 500 jamaah. Pihak penentangnya menegaskan, lokasi masjid tidak tepat karena terletak di dalam kompleks rumah-rumah keluarga kecil. Pembangunan fasilitas umum, termasuk rumah ibadah, mesti melalui izin otoritas distrik setempat.

Komunitas Muslim Virginia Utara membeli lahan tersebut pada 2014 lalu sebesar 500 ribu dolar AS. Untuk mewujudkan cita-cita, komunitas Muslim itu telah berkomunikasi dengan pemda setempat. Khususnya, terkait masalah-masalah teknis bila kelak masjid itu berdiri, antara lain soal lalu-lintas atau tata lampu jalan.

Pro-kontra mulai muncul dalam beberapa tahun belakangan. Pihak komunitas Muslim merasa umat Islam lebih dipersulit daripada umat-umat lainnya. Diketahui, dua unit gereja pada akhirnya diizikan berdiri, meskipun sempat menuai persoalan misalnya terkait sistem saluran pembuangan.

“Beberapa isu mengemuka dari pihak yang menentangnya (pendirian masjid). Penolakan ini bisa jadi karena kurangnya pengetahuan (mengenai Islam),” kata juru bicara Komunitas Muslim Virginia, Rafi Uddin Ahmed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement