Sabtu 31 Dec 2016 23:54 WIB

Dzikir Nasional Diharapkan Juga Digelar Saat Tahun Baru Hijriah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kanan) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) mengikuti Dzikir Nasional Republika 2016 di Masjid Agung At-tin untuk mengikuti Dzikir Nasional 2016, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kanan) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) mengikuti Dzikir Nasional Republika 2016 di Masjid Agung At-tin untuk mengikuti Dzikir Nasional 2016, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya digelar pada malam pergantian tahun Masehi, Dzikir Nasional juga diharapkan bisa dilaksanakan pada malam pergantian tahun Islam atau Hijriah. Pelaksanaan Dzikir Nasional pada tahun baru Hijriah merupakan salah satu bentuk syiar dan dakwah.

Usulan ini disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid, saat menghadiri Dzikir Nasional 2016 di Masjid At Tin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (31/12) malam. Selama ini di Indonesia, menurut Hidayat, perayaan pergantian tahun, terutama Imlek dan Masehi, berlangsung secara semarak. Padahal, selama ini Pemerintah juga telah memberikan ruang yang sama kepada umat Islam untuk merayakan merayakan pergantian tahun baru Islam. Ini terlihat dengan keputusan Pemerintah yang menetapkan tahun baru Hijriah sebagai Hari Libur Nasional.

''Mestinya umat Islam merayakan tahun baru Hijriah dengan lebih semarak lagi. Apalagi Indonesia adalah negara mayoritas dan umat Islam sangat dominan,'' tutur Hidayat.

Selain itu, pelaksanaan Dzikir Nasional yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam juga dapat menjadi bagian dari syiar Islam. ''Kita semua dapat membesarkan dan mensyiarkan Tahun Baru Islam tersebut,'' ujar Hidayat saat memberikan sambutan dalam acara Dzikir Nasional 2016 tersebut.

Untuk itu, Hidayat pun berharap, Republika dapat menggelar Dzikir Nasional bertepatan dengan Tahun Baru Islam. Kerjasama Republika dengan Masjid At Tin, kata Hidayat, dapat dilanjutkan dengan menggelar Dzikir Nasional pada Tahun Baru Islam.

Usulan ini pun disampaikan Hidayat dalam sambutannya di depan jamaah, yang memenuhi ruang utama Masjid At Tin. Usulan ini juga disambut dengan teriakan setuju dari para jamaah. Hidayat mengaku telah menyampaikan usulan ini kepada pimpinan redaksi Republika dengan pihak Masjid At Tin.

''Insya Allah, mudah-mudahan tahun depan, kita akan melihat tradisi baru Dzikir Nasional pada peringatan tahun baru Hijriah,'' kata Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement