REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Wakaf Kementerian Agama Suardi Abbas mengatakan wakaf mempunyai potensi dan kekuatan besar untuk dapat meningkatkan kesejahteraan umat. "Berdasarkan data 18 Maret 2016, potensi tanah wakaf di Indonesia sebesar 3,7 miliar m2 dengan potensi ekonomi sebesar Rp370 triliun," katanya di Jakarta, Jumat (30/12).
Suardi menyampaikan hal tersebut dalam seminar evaluasi pemberdayaan produktivitas zakat dan wakaf Muhammadiyah untuk Indonesia berkemajuan yang digelar Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhammadiyah.
Dia menjelaskan, berdasarkan identifikasi Bank Indonesia, luas tanah wakaf di Indonesia adalah 4.359.443.170 m2 terdiri dari 435.768 lokasi dengan rincian 287.160 lokasi bersertifikat dan 148.608 lokasi belum bersertifikat.
Lebih lanjut dia mencontohkan ada beberapa model pemberdayaan wakaf produktif yang mempunyai potensi besar seperti pendirian rumah sakit di Malang dengan aset Rp10,5 miliar. Ada pula peternakan sapi di Mamuju dan usaha lainnya.
Begitu juga dengan potensi wakaf uang di Indonesia yang dapat mencapai Rp7,2 triliun per tahun jika disimulasikan 20 juta orang umat Islam mewakafkan uang seribu rupiah per hari atau Rp30 ribu per bulan. Jika empat juta muslim berpenghasilan Rp5 juta per bulan mengeluarkan wakaf Rp60 ribu per bulan maka akan terkumpul potensi wakaf senilai Rp2,28 triliun per tahun.
Begitu juga jika tiga juta muslim berpenghasilan Rp1 hingga Rp2 juta per bulan dan mewakafkan Rp10.000 per bulan akan terkumpul potensi zakat sebesar Rp360 miliar. "Jadi potensi dan kekuatannya sangat besar dan akan menjadi kekuatan umat," katanya.