Rabu 28 Dec 2016 05:03 WIB

Muhammadiyah Dorong Zikir Tutup Tahun 2016

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Zikir
Foto: Antara
Zikir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika akan menggelar acara Zikir Nasional menjelang tutup tahun 2016 pada 30-31 Desember nanti. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, zikir bermakna mengingat sekaligus mengakui kehadiran Allah SWT secara rohani bagi insan beriman.

“Dalam zikir, terkandung spiritualisasi kehidupan secara autentik. Bahwa manusia, siapapun dia, lemah di hadapan Allah. Sehingga, harus senantiasa rendah hati dan tidak angkuh diri,” kata Haedar Nashir dalam pesan singkatnya, Selasa (27/12) malam.

Selain itu, zikir membuat orang beriman untuk selalu mawas diri dalam menjalani kehidupan. Karena itu, orang beriman tidak mudah tenggelam dalam hingar-bingar duniawi. Ia menegaskan, seorang Muslim hendaknya mencapai keseimbangan, baik dalam hubungan horizontal yakni hablu mina an-nas maupun vertikal hablu mina Allah.

“Setiap orang yang senantiasa (melakukan) zikirullah, maka dia akan menjadi insan yang ikhlas menjalani kehidupan. Termasuk, ikhlas dalam menjalankan amanat apa pun demi tegaknya kebaikan, kebenaran, dan keadilan,”

Dalam pandangan Haedar, kalangan elite maupun warga biasa dapat merenungi makna zikir sebagai penyeimbang.

“Setiap warga dan elite bangsa yang pandai berzikir dia tidak akan korupsi, menyimpang, dan sewenang-wenang karena (merasa) hidupnya diawasi dan dibimbing petunjuk Allah,” tukasnya.

Tema Zikir Nasional Republika ke-15 kali ini adalah “Indonesia Ikhlas.” Kegiatan tahunan ini akan mengundang antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pimpinan Majelis az-Zikra KH Arifin Ilham, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement