REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher, menilai janji Presiden Joko Widodo meningkatkan mutu pondok pesantren dan madrasah masih jauh dari harapan.
Pasalnya, selama dua tahun sudah janji itu terucap, ternyata masih banyak aspek peningkatan mutu yang malah belum terjamah. "Masih jauh dari harapan," kata Ali kepada Republika, Rabu (21/12).
Padahal, lanjut Ali, Komisi VIII selama ini sudah memberikan intervensi, mendorong dan menguatkan tekad dari pemerintah tersebut.
Sayangnya, ia merasa sampai hari ini tingkat responsif pemerintah masih perlu dituntut dan dipacu lagi, kalau peningkatkan mutu pendidikan pondok pesantren dan madrasah itu benar-benar ingin diwujudkan di Indonesia.
Ia menuturkan, ekspektasi yang besar selama ini terhadap janji peningkatan mutu tidak akan bisa terwujud, bila yang dipikirkan pengambil kebijakan masih tradisional.
Hal itu, tentu akan semakin membuat pondok pesantren dan madrasah semakin berat berkompetisi, terlebih dari aspek kemajuan pendidikan yang dibandingkan lembaga pendidikan lain. "Ekspektasi besar tapi kalau alam pikiran pengambil keputusan masih tradisional tetap berat," ujar Ali.
Ali baru saja reses ke Banten, melakukan pertemuan dengan Kementerian Agama dan Kepala Dinas yang ada di Banten.
Menurut Ali, kelembagaan untuk mewujudkan janji itu pun masih butuh penguatan, dan ternyata masih banyak keluh kesah yang dirasakan masyarakat terkait janji peningkatan mutu pendidikan pondok pesantren dan madrasah.