Senin 19 Dec 2016 10:47 WIB

Hadapi Ideologi Kanan dan Kiri, Penguatan Aswaja Mendesak

 Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG—Revitalisasi ruh jihad ulama dan penguatan pengamalan ajaran Ahlulsunah Wal Jamaah (Aswaja) penting terus diupayakan. Ini bertujuan untuk melindungi umat seiring menguatnya ideologi ekstrim. 

Cicit KH Hasyim Asy’ari, A Muhaimin Iskandar, mengatakan posisi Indonesia pada era modern mengalami perubahan begitu dasyat, begitu pun posisi agama. 

Majunya demokrasi dan teknologi informasi, kata dia, melahirkan arus baru yang melahirkan rasa frustasi dan krisis kemanusiaan.  

Menguatnya kelompok ultra kanan di kawasan Timur Tengah tidak dapat dilepaskan dalam dua hal tersebut. 

Demokrasi Indonesia telah melahirkan kesejahteraan bagi umat Islam, namun juga melahirkan kelompok ultra kanan sampai menguatnya kelompok liberalis. 

“Yang membahagiakan adalah menguatnya gairah keagamaan di Indonesian," kata Cak Imin, begitu akrab di sapa, kepada ratusan ulama se-Jawa Timur (Jawa Timur), dalam Halaqah Ulama Rakyat di Pesantren Mambaul Maarif, Denanya Jombang, Jatim (18/12).  

Yang menjadi pertanyaan adalah, kata Cak Imin, di mana posisi Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB. Sementara kebanyakan tokoh ulama dengan latar belakang NU masih enggan memanfaatkan kekuatan IT. 

Padahal, demonstrasi 212 merupakan puncak dari capaian pengelolaan kecanggihan komunikasi dan media sosial. Alhamdulilah saat ini telah banyak ponpes yang menggunakan dan memanfaatkan Facebook. 

“Kedepan dibutuhkan sinergi ulama untuk mengawal umat karena IT telah menghilangkan sekat, " ucapnya.

‎Cak Imin menilai, di sinilah urgensi Halaqah Ulama Rakyat agar kekuatan NU tdak mudah diombang ambingkan oleh situasi yang tidak menentu. Diharapkan dapat merekatkan kembali ukhuwah wathaniyah di atas kepentingan lain. 

“Dengan halaqah inilah diharapkan komunikasi antara rakyat dan ulama bisa berjalan dengan baik," kata Cak Imin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement