Ahad 18 Dec 2016 20:30 WIB

Indonesia Dorong Perlindungan Hak Muslim Rohingya

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Agung Sasongko
Rohingya
Foto: AsiaNews
Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- State Counselor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi, mengundang Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN untuk mengadakan pertemuan dalam format retreat pada 19 Desember 2016 di Yangon. Pertemuan tersebut akan membahas perkembangan situasi terkini di Rakhine.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi turut menghadiri pertemuan Asean Retreat tersebut. Dalam pertemuan itu, ia mengatakan akan kembali membahas masalah yang dihadapi Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine. ”Saya akan hadir di pertemuan ASEAN Retreat di Yagoon, yang utamanya akan membahas perkembangan di Rakhine State,” ujar Menlu Retno, di Jakarta, Ahad (18/12).

Pada pertemuan ASEAN Retreat tersebut, Indonesia akan menekankan pentingnya pemulihan keamanan dan stabilitas di Rakhine. Indonesia juga akan terus mendorong agar penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) bagi semua masyarakat di Rakhine, termasuk minoritas Muslim, untuk bisa terus ditegakkan.

“Pertemuan ini merupakan suatu langkah baik, yang memberikan kesempatan ASEAN, sebagai suatu keluarga besar, membahas secara konstruktif situasi di Rakhine State”, jelas Retno.  

Selain itu, Indonesia juga akan mengusulkan agar akses kemanusiaan terus diperluas. Termasuk akses bagi pemberian bantuan kemanusiaan dari negara-negara ASEAN.

“Asean memiliki kemampuan untuk dapat membantu sesama anggota keluarga yang sedang menghadapi tantangan. Indonesia mengharapkan negara-negara Asean dapat mendukung secara konkrit upaya Myanmar  untuk membuat situasi di Rakhine State lebih stabil dan kondusif,” tutur dia.  

Kunjungan Menlu Retno ke Myanmar ini merupakan kunjungan yang kedua dalam satu bulan terakhir, untuk membahas perkembangan situasi di Rakhine. Sebelumnya pada 6 Desember 2016 lalu, Menlu Retno juga telah bertemu dengan Suu Kyi di ibukota Naypyidaw.

Ia menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap situasi di Rakhine. Ia juga membahas langkah maju yang dapat dilakukan Myanmar, termasuk membuka akses kemanusiaan dan mengajak negara-negara ASEAN mendukung pembangunan di Rakhine yang inklusif.

Sesuai yang disampaikan SOM Leader Myanmar untuk Asean, Dubes U Myint Thu, pada pertemuan SOM ASEAN di Bali 9 Desember 2016 lalu, pertemuan ASEAN Retreat di Yangoon ini adalah tindak lanjut dari hasil pertemuan Menlu Retno dengan Suu Kyi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement