REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Allah SWT mengingatkan umat manusia bahwa iblis merupakan musuh yang nyata. Iblis selalu berusaha menyesatkan umat manusia, agar kelak sama-sama menjadi ahli neraka. Hal itu ditegaskan dalam berbagai ayat di dalam Alquran.
Peringatan Allah SWT tersebut antara lain terdapat di dalam Alquran Surah Al A’raf ayat 16 dan 17 yang menerangkan bahwa iblis akan berupaya menyesatkan umat manusia dari segala arah, baik dari depan, belakang, samping kanan, maupun samping kiri.
Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS Al A’raf: 16-17)
“Kedua ayat Surah Al A’raf ini menerangkan tentang kelicikan iblis dalam menggoda umat manusia,” kata Ustadz Ahmad Muhajir saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di kampus SBBI Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/12/2016).
Lebih lanjut, staf pengajar Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu menambahkan, iblis menggoda dari arah depan manusia dengan cara menanamkan keraguan terhadap akidah atau keimanan. “Iblis berusaha melakukan pendangkalan akidah, sehingga yang terjadi adalah akidah atau keimanan yang abu-abu. Hal ini sudah terjadi saat ini,” kata Muhajir.
Adapun cara iblis menggoda manusia dari arah kanan adalah menumbuhkan amarah dalam diri manusia supaya berbuat maksiat. “Manusia kalau sedang berbuat maksiat kehilangan ruhnya sebagai manusia yang baik,” tuturnya.
Iblis pun menggoda manusia dari arah kiri, yakni berupa ambisi yang mendorong manusia memenuhi syahwatnya. Baik syahwat di atas perut maupun yang di bawah perut. “Manusia yang selalu syahwatnya, maka dia akan kehilangan akalnya,” papar Muhajir.
Bagaimana iblis menggoda manusia dari arah belakang? Berupa kecintaan kepada dunia. “Iblis mengajak manusia memilih dunia dan meninggalkan akhirat. Akibatnya manusia tersebut tidak akan mendapatkan kebahagiaan akhirat,” tuturnya.