Rabu 14 Dec 2016 19:24 WIB

484 Guru Mengaji se-Kota Bogor Dapat Pembinaan

Guru mengaji (ilustrasi)
Guru mengaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 484 guru mengaji di Kota Bogor, Jawa Barat, mendapat pembinaan dari pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran serta kesejahteraannya. Selama ini, guru mengaji kurang mendapatkan perhatian dan untuk pertama kalinya pemerintah memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para guru pengajar Alquran tersebut.

"Untuk pertama kalinya kegiatan pembinaan ini dilaksanakan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada guru ngaji di wilayah," kata Kasubag Kemasyarakatan, Pemerintah Kota Bogor Arif Rahman Badruddin, Rabu (14/12).

Menurut Arif, pembinaan diberikan berupa penyampaian materi dari narasumber yang berasal dari sejumlah tokoh MUI Kota Bogor. Materi berupa dasar-dasar dan metode pengajaran Alquran yang baik dan benar.

"Ada interaktif dan diskusi antara nara sumber dan peserta pelatihan, dengan harapan menambah pengayaan para guru ngaji dalam mengajar," katanya. Selain itu, Pemerintah Kota Bogor juga memberikan uang pembinaan bagi guru mengaji dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pengajar Alquran tersebut.

Ia menjelaskan, uang pembinaan tersebut sebesar Rp 900 ribu per orang, diberikan setiap tiga bulan sebesar Rp 300 ribu. Total anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota Bogor untuk pembinaan guru mengaji sebesar Rp 750 juta. "Untuk tahap awal ini, dana pembinaan baru kita bisa berikan kepada 484 guru ngaji, rencana tahun depan akan diperluas lagi jumlah penerimanya," kata Arif.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei dan pendataan tahun 2016, total jumlah guru mengaji di Kota Bogor tercatat 1.934 orang. Setelah dilakukan verifikasi, dari jumlah tersebut sebagian besar guru mengaji ada yang berprofesi sebagai PNS, pegawai swasta nasional, polisi dan banyak juga yang tidak memiliki pekerjaan, hanya murni mengajar mengaji.

"484 guru ngaji ini adalah mereka yang tidak memiliki profesi lain selain mengajar ngaji, bahkan beberapa ada yang berprofesi sebagai buruh dan petani," kata Arif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement