Senin 12 Dec 2016 16:36 WIB

Telekonferensi Jadi Media Dakwah Baru

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Masjid Baiturrozaq Citraland, Surabaya.
Foto: Masjid Baiturrozaq.com
Masjid Baiturrozaq Citraland, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masjid Baiturrozaq Citraland Surabaya menggunakan media dakwah melalui telekonferensi dalam rangkaian acara gerakan 1212. Rangkaian acara ini terdiri atas mabit dan kajian, telekonferensi, serta shalat Subuh berjamaah.

Manajer Operasional Masjid Baiturrozaq Citraland, Rifqi Nuzuluddin, mengatakan, kegiatan dakwah melalui telekonferensi lazim dilakukan di era teknologi informasi saat ini. Terlebih, mengingat kesibukan dan jauhnya lokasi yang harus ditempuh narasumber.

"Kami semalam melakukan telekonferensi dengan Ustaz Bachtiar Nasir yang menghadiri Milad pesantren Daarut Tauhid di Bandung," katanya saat ditemui Republika di Masjid Baiturrozaq Citraland, seusai kegiatan salat Subuh berjamaah 1212, Senin (12/12).

Dia menjelaskan, dalam telekonferense tersebut Ustaz Bachtiar Nasir menyampaikan tentang perjuangan dan pengawalan fatwa MUI tidak boleh lengah. Sebab, musuh-musuh Islam juga berupaya menggalang persatuan untuk upaya penggembosan.

Bachtiar Nasir yang menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawalan Fatwa (GNPF) MUI tersebut juga berpesan, setelah aksi damai 212 umat Islam harus terus bersemangat dan fokus menjaga amal-amal pribadi. "Kita umat Islam harus terus waspada, tidak boleh lengah," kata Rifqi mengulang pesan Bachtiar Nasir.

Dia berharap, kegiatan telekonferensi tersebut menjadi gaya baru dakwah umat Islam di nusantara. Dia pun mengklaim, dalam kegiatan 1212, baru Masjid Baiturrozaq yang memanfaatkan metode telekonferensi. Sebelumnya, masjid di BSD Tangsel dan Masjid Fathul Huda di Sidoarjo juga pernah melakukan streaming dengan pembicara dari New York.

Menurutnya, dalam menyiapkan telekonferensi tidaklah rumit. Ia juga mengaku, siap membantu masjid-masjid lain yang ingin melakukan telekonferensi sebagai media dakwah. "Harapannya ke depan telekonferensi bisa dilakukan secara nasional, mengupayakan pembicara-pembicara aktif bukan hanya melalui tatap muka," ujarnyanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement