REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar Museum (QM) telah menyelesaikan konservasi dan restorasi dua Masjid di Old Salata dan Fuwairit. Ini merupakan inisiatif Departemen Konservasi Arsitektur QM, demi pemulihan situs sejarah dan arkeologi di Qatar.
Dilansir dari Gulf Times, Kamis (8/12), QM mengungkapkan ide ini bertujuan membantu melestarikan identitas dan warisan arsitektur, serta menyeimbangkan masa depan Qatar. Dibangun pada 1935, struktur asli Masjid Bin Obaid di Old Salata memang terdiri dari banyak komponen pohon palem dan kelapa.
Konservasi turut dilakukan dengan mengganti bahan yang rusak dengan tradisional khas Qatar, dengan tetap menjaga keaslian dan gaya bangunan aslinya. Restorasi telah berjalan selama 10 bulan, demi mempersiapkan Masjid agar siap dipakai umat Islam untuk melaksanakan shalat.
Masjid kedua yang terletak di Fuwairit, adalah situs penting bagi industri minyak Qatar, dan menjadi populer karena dipakai keluarga Al-Thani selama awal abad 19. Dibangun pada 1920, dan dibangun lagi pada sekita 1960, bangunan terdiri atas desain tradional dari reruntuhan struktur pertama. "Pelestarian sejarah dilakukan demi melestarikan sejarah untuk generasi masa depan yang sangat penting," kata Ali Al Kuabisi, Kepala Arkeologi AQ.
Sejalan dengan standar internasional UNESCO, tim memberikan kehidupan baru untuk bangunan tua dan daerah bersejarah, dengan tujuan agar dapat digunakan publik lagi. Tim turut memulihkan Masjid di Al-Wakrah, Sumaisma dan Dukhan, Istana di Al-Qajba dan Al-Shamal, serta di Masjid Al-Ruwais.