Rabu 07 Dec 2016 17:01 WIB

'Saatnya Pemuda Muslim Indonesia Mewarnai Pemuda Lain'

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (3/10).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (3/10).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jika selama ini pemuda Indonesia senang ikut kegiatan di luar negeri, sudah saatnya pemuda Indonesia yang menggelar kegiatan dan mewarnai pemuda lain.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan dalam pembukaan Indonesia International Youth Leadership Camp (IILC) 2016 yang diseleggarakan Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI) di Masjid Agung Al Azhar, Rabu (7/12).

Menurut Imam Gunawan, sudah saatnya organisasi pemuda Islam dan nasional berkontribusi bagi dunia. Sudah saatnya membagi nilai-nilai yang dimiliki Muslim Indonesia kepada dunia untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Yang dilakukan AYLI, kata Imam, adalah tantangan bagi organisasi pemuda lain untuk bisa menyamai atau bahkan lebih. AYLI menantang generasi muda tidak lagi meminta, tapi memberi. Banyak pengetahuan di berbagai bidang yang bisa dibagi.

Penting untuk mengkader pemimpin sedini mungkin. Peserta IILC dari berbagai negara akan menjaga jejaring ini sehingga bisa jadi kekuatan besar. ''Dunia dikuasai tata nilai yang tidak kondusif, maka pemuda Islam dengan nilai Islam bisa jadi pemimpin yang membawa perubahan lebih baik ke depan,'' kata Imam.

Kemenpora siap membersamai organisasi pemuda dalam aneka kegiatan termasuk ikut berdiskusi dan mencari solusi untuk para pemuda ke depan. Al Azhar Youth Leadership Institute (AYLI) ingin berkontribusi membentuk pemimpin Islam bagi umat melalui Indonesia International Youth Leadership Camp (IILC).

Kegiatan yang telah lima tahun dilakukan berturut ini diharapakan bisa membuat para utusan tiap negara siap berkontribusi dan jadi pemimpin muda bagi komunitas Muslim di negara masing-masing. IILC 2016 Al Azhar diikuti 22 peserta dari tujuh negara yakni Thai, Australia, Mesir, Filipina, Indonesia, Sri Lanka, dan Afrika Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement