REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lagi, ditemukan di Yogyakarta keset yang berisi lembaran ayat-ayat suci Alquran. Kasus serupa dulu pernah ditemukan pada celana jins dan sandal.
Tentu ini bisa memancing amarah. Apalagi, ini muncul saat hati umat sedang terluka karena Alquran dinista oleh pejabat negara.
"Ayo usut tuntas, langsung diproses hukum. Jangan sampai hal seperti ini, berulang-ulang terjadi. Semua wajib mengawal. Laporkan sedini mungkin jika tercium perilaku penistaan terhadap Alquran atau agama," kata Ustaz Erick Yusuf, Pimpinan Pesantren Kreatif iHAQi Bandung, kepada Republika.co.id, Ahad (27/11).
Namun demikian, kata Kang Erick sapaan Ustaz Erick Yusuf, umat harus tetap menghadapi kasus tersebut dengan sabar. "Sabar bukan dalam artian diam, tapi sabar yangg aktif sekaligus positif," kata dia.
Karena, arti sabar itu, menahan dampak buruk yang akan muncul. "Karenanya mari tahan amarah, kekesalan dan semua dampak negatif yang akan muncul, tapi jadikan amarah itu energi positif untuk bergerak mengusut tuntas dan segera melaporkan hal ini agar tidak terjadi lagi dimasa depan. Jika terbukti merupakan unsur kesengajaan kolektif, atau konspirasi. Berantas sampai ke akarnya," tegas Kang Erick.
Seperti diberitakan sebelumnya, teks suci umat Islam disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab. Sebuah produk keset kaki yang ditemukan di Yogyakarta diketahui memuat lembaran kertas bertuliskan ayat-ayat Alquran.
Hal itu diungkap Fauzi, seorang warga Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mengaku, kaget ketika istrinya sedang mencuci tiga buah keset kaki di rumahnya, Ahad (27/11). Saat basah, ketiga permukaan benda itu menampilkan bayang-bayang kertas yang bertuliskan aksara Arab.
Ternyata, dua dari tiga benda itu berisikan berlembar-lembar kertas yang bertuliskan teks Alquran. “Tahu ada tulisan Alquran, baru tadi pagi. Pas istri sedang mencuci kesetnya,” kata Fauzi dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Ahad (27/11).