REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- "Taqwa ialah menjaga diri dari perbuatan dosa. Taqwa amalan hati dan letaknya di qalbu". Demikian disampaikan Drs H Muhammad Tambrin MPd, saat menjadi khotib di Masjid Raya Baiturrahman, kemarin.
Sebelum masuk waktunya, sebelum azan pertama, bersama Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh dan Kakankemenag Banda Aceh Drs H Amiruddin MA, Direktur yang pernah Kakankemenag Tanah Laut dan Kakanwil Kemenag Kalsel itu, juga gelar silaturrahmi di ruang imam bersama Imam Besar Prof Dr H Azman Ismail MA.
"Rasululllah SAW mengingatkan kita umatnya untuk membuktikan keimanan dengan amalan. Muslim yang baik ialah yang terbuka untuk segala kebajikan," lanjut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari'ah Direktorat Jenderal (Urais Binsyar) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama RI itu, di hadapan ribuan jamaah, termasuk jajaran Kemenag, dan Kabid Urais Binsyar Kanwil Drs H Hamdan MA.
"Alur kehidupan menurut Islam, bukanlah perbuatan perebutan rezeki dan pengaruh. Bukan penindasan dan eksploitasi yang kuat terhadap yang lemah, dan bukan pertentangan yang kaya terhadap miskin," jelas Direktur Urais, asal Ampah, Barito Selatan, yang sebelumnya juga gelar silaturrahmi ke Kanwil, dan KUA Baiturrahman dan Kuta Alam.
"Setiap cerita hari kiamat dalam Alquran adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Agar kita tahu bahwa dunia ini bukanlah tujuan, melainkan arena berbekal," ajak Muhammad Thambrin, mantan Kabag TU dan Kabid Urais Kanwil Depag Kalsel, dalam khutbah singkat, bertajuk Taqwa dan Kesalehan Sosial itu.
Nasehat untuk eratkan persatuan umat, menjaga orang tua, dan kiat saleh sosial dikupas khatib yang bulan depan berultah ke 47, alumnus UNINUS Bandung itu. "Jadi intinya adalah, orang Islam itu terbuka," katanya.