REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan menginjak usia yang ke-104, terdapat tiga harapan besar kepada Muhammadiyah. Tiga harapan tersebut, kata dia, kerap disampaikan oleh sejumlah tokoh dan perwakilan lembaga yang pernah ditemuinya.
Harapan pertama adalah perihal kemoderatan Islam yang selalu ditampilkan Muhammadiyah. "Pertama, harapan (pihak) luar pada Muhammadiyah dalam konteks sebagai kekuatan Islam moderat,” tutur Abdul dalam acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Jumat (18/11).
Harapan selanjutnya adalah peranan Muhammadiyah dalam hal demokratisasi dan penegakkan hak asasi manusia. Sebab Muhammadiyah, baik lahir maupun batinnya, menjunjung asas dan nilai demokrasi. "Oleh karena itu demokratisasi ini harus menjadi agenda besar Muhammadiyah," ujar Abdul.
Kemudian harapan selanjutnya yang harus dipikul Muhammadiyah adalah kemampuannya dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Ketiga harapan tersebut, menurut Abdul, yang patut dibuktikan dan diwujudkan Muhammadiyah.
Abdul menilai ada beberapa alasan mengapa Muhammadiyah diharapkan kontribusi dan peranannya. Salah satu faktornya adalah karena selama ini Muhammadiyah dikenal sebagai sumber ide dan gagasan. Cukup banyak ide dan gagasan Muhammadiyah yang berdampak positif dan signifikan. Baik untuk kehidupan umat, maupun bangsa Indonesia secara keseluruhan.