REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Program kerja sama Sekolah Sekolah Berasrama Penuh Integrasi (SBPI) Rawang Selangor Malasyia dengan Dayah Insan Qurani Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, berakhir. Melalui kerja sama yang dikemas dalam dua pekan pembelajaran bahasa Arab itu, 41 siswa SBPI Rawang Selangor merasa senang karena mendapat pembelajaran yang penting.
Hal ini diketahui saat enam siswa/siswi perwakilan dari pelajar Malaysia itu menyampaikan pesan dan kesannya selama belajar bahasa Arab di Aceh pada saat penutupan Daurah Bahasa Arab tersebut yang dipusatkan di Gedung LPTQ Aceh, Rabu (16/11).
"Kami akan mengamalkan dan akan mempraktikkan apa yang telah kami peroleh selama belajar di Aceh. Kami sangat banyak pelajaran baru. Alhamdulillah, sekarang sudah boleh cakap sedikit bahasa Arab," ujar Nur Imanina Irdhina Pelajar Kelas 2 Tsanawiyah SBPI Rawang Malaysia.
Kepala Sekolah SBPI Rawang Selangor Malaysia, Tuanku H Adnan Bin Usman, menyampaikan, terima kasih kepada pimpinan Dayah Insan Qurani beserta dewan guru dan secara umum kepada masyarakat Aceh yang sudi menerima rombongan pelajar Malaysia dengan sangat baik selama di Aceh. "Alhamdulillah anak-anak kami sangat senang belajar Bahasa Arab di Aceh. Kami ke sini, selain belajar bahasa Arab, juga untuk melihat langsung atau belajar sejarah, dimana Aceh ini menjadi salah satu topik sejarah yang dipelajari di Malaysia," ujarnya.
Adnan mengaku, bangga melihat perkembangan anak-anak didiknya setelah dua pekan belajar di Aceh. Kata dia, para pelajar diajarkan dan diawasi langsung oleh guru Dayah Insan Qurani yang sangat professional. Karenanya, pihaknya bertekat, untuk mengadopsi beberapa program yang ada di Dayah Insan Qurani Aceh untuk diterapkan di sekolahnya, khususnya dalam bidang pengembangan bahasa Arab.
"Hari, saya sangat terharu, dimana melihat perkembangan anak anak kami dalam muhadasah bahasa Arab tadi, seolah-olah mereka telah mampu dan sudah belajar lama bahasa arab ini. Selama ini, kami sukses menjalankan program pendidikang di bidang sains dan bidang lainnya, akan tetapi kami sedang mempelajari tentang penerapan program bahasa Arab yang lebih agar di bidang ini juga sukses," tutur Adnan.
Pimpinan Dayah Insan Qurani ustaz Muzakkir S Ag juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pelajar Malaysia kepada Dayah Insan Qurani untuk menyukseskan program bahasa Arab. Apalagi, ini merupakan tahun ke-2 setelah sukses melaksanakan program pada yang sama pada tahun sebelumnya.
"Kami juga terharu melihat perkembangan pelajar Malaysia tadi dan kami menyambut baik dan sangat senang bahwa Aceh. Dalam hal ini, Dayah Insan Qurani dalam menjalankan program pembelajaran bahasa Arab. Selama proses belajar, mereka diajarkan oleh guru Dayah Insan Qurani dari alumni Timur Tengah dan Libia," ujar ustaz Muzakkir.