Selasa 15 Nov 2016 06:33 WIB

Pertamina Gas Dukung Program PPPA Cetak Guru Tahfidz

Seorang guru tahfidz mengajari anak membaca dan menghafal Alquran
Foto: REPUBLIKA/Agung Supriyanto
Seorang guru tahfidz mengajari anak membaca dan menghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Quran terus mengencangkan programnya dalam mencetak guru tahfidz. Rabu (9/11), bertempat di kawasan Tahfizh Camp Daarul Qur'an, Karawang program tersebut diresmikan.

Bersama dengan pimpinan PPPA Daarul Qur'an, Pertamina Gas menyatakan dukungan seutuhnya untuk kelancaran program ini. Komitmen tersebut diawali dengan penyerahan dukungan dana sebesar Rp 50 juta untuk kelancaran tahun pertama program ini.

Vice President PT Pertamina Gas, Alex Zulkarnaen menyampaikan syukur diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dalam program mulia ini. "Saya ingin sekali berada dalam kumpulan orang-orang yang mendapat kemenangan dan mulia di sisi Allah TA'ala," ungkap Alex Zulkarnaen.

Ia menyebutkan, dukungan dana tersebut tidak hanya dari perusahaan semata. Melainkan, banyak para karyawannya yang turut memberikan supportnya.

Menurutnya, kegiatan mencetak generasi Alquran harus dimulai dari sekarang. Mengingat, untuk melahirkan generasi penghafal Alqur'an, dibutuhkan pengajar tahfidz yang berkompeten.

''Insya Allah, program Kader Guru Tahfizh ini dibuka untuk setiap tahunnya dengan penerimaan sebanyak 50 calon kader. Kesempatan ini berlaku untuk siapa pun dan dari mana pun asalnya,'' ungkap Ustaz Ahmad Jameel, pimpinan Pesantren Daarul Quran kepada Republika.co.id, Senin (14/11) malam.

Peresmian dilakukan Ustaz Ahmad Jameel, Sekretaris Yayasan Daarul Qur'an Nusantara Ustaz Tarmizi As-Shidiq, dan Vice President PT Pertamina Gas, Alex Zulkarnaen. Sedangkan, penyerahan dukungan dana diterima Direktur Eksekutif, Darmawan Eko Setiadi.

Usai peresmian, Ustaz Ahmad Jameel mengungkapkan, "PPPA Daarul Qur'an akan terus berupaya menggulirkan program-program pengembangan Alquran. Untuk mencapai tujuan bersama yaitu Membangun Indonesia dengan Alquran."

Sekretaris Yayasan Daarul Quran Nusantara, Usta Tarmizi As-Shiddiqi mengungkapkan, program mencetak kader Guru Tahfizh ini menjadi inspirasi masyarakat dan lembaga lainnya. ''Melihat, guru tahfiz semakin dibutuhkan di berbagai daerah Indonesia,'' ungkap Ustaz Tarmizi.

Oleh karenanya, Daarul Qur'an menghadirkan program ini. Sehingga, kelak para guru tahfizh ini akan memberikan kontribusi untuk mengajarkan tahfizh di berbagai pesantren maupun daerah Indonesia lainnya.

Ia menjelaskan, para kader yang telah diterima ini merupakan lulusan S1 yang telah melewati proses seleksi. Tercatat, ada 25 kader yang diterima dari 140 peserta yang mendaftar.

"Insya Allah, ke depannya mereka akan dibekali dengan hafalan 30 Juz dan bidang ilmu lainnya selama enam bulan. Sehingga, para pengajar tahfizh ini pun tak hanya ahli dalam tahfizh dan tahsin saja, melainkan ilmu umum lainnya juga," ungkap Tarmizi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement