REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 10 tahun terakhir, jumlah penduduk Muslim di AS kurang dari satu persen. Menurut sebuah studi Pew Research Center 2007, jumlah Muslim hanya 0,6 persen dari keseluruhan populasi.
Tahun-tahun sebelumnya jumlah Muslim di bawah angka tersebut. Baylor merilis pada 2006, jumlah Muslim AS hanya 0,2 persen. Sedangkan, survei Sosial Umum (1998-2006) menyebutkan jumlah Muslim sebesar 0,5 persen.
(Baca: Siapa Muslim Pertama yang Domisili di Amerika Utara)
Pada 2010, Pew Research menyebutkan, jumlah Muslim AS yakni 0,9 persen dari populasi. Menurut perkiraan, baru pada 2016 akan ada 3,3 juta Muslim yang tinggal di Amerika Serikat atau sekitar satu persen dari total penduduk AS.
Saat ini, mayoritas Muslim Amerika adalah imigran generasi pertama (65 persen). Mereka berasal dari lebih dari 68 negara. Para imigran ini berasal dari negara-negara berbahasa Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kontingen daerah terbesar kedua terdiri dari imigran dari Asia Selatan, termasuk Pakistan, India, Bangladesh, dan Afghanistan. Negara-negara Eropa dan negara-negara berbahasa non-Arab di Afrika masing-masing menyumbangkan delapan persen dan enam persen.
(Baca JUga: Melalui Gelombang Imigrasi, Islam Bergeliat di Tanah Amerika)
Pakistan dan Iran adalah dua negara yang paling sangat terwakili dalam 12 persen masing-masing dari total penduduk kelahiran luar negeri. Diikuti India, Lebanon dan Yaman, Bangladesh, dan Irak dan Bosnia & Herzegovina.
Selain adanya perkawinan, peningaktan populasi Muslim juga disebabkan adanya imigran awal. Lebih dari tiga-perempat dari total populasi Muslim Amerika memiliki kewarganegaraan Amerika.
Dari mereka yang tiba sebelum 1990, 92 persen adalah naturalisasi. Muslim yang tiba pada 1990-an, 70 persen adalah naturalisasi. Selanjutnya pada 2000-an, sekitar 22 persen imigran Muslim telah menjadi warga negara Amerika.
Adapun jumlah penduduk Muslim yang terbanyak di AS terdapat di Kalifornia, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland.