Rabu 09 Nov 2016 11:43 WIB

Komunitas Muslim AS tak Khawatir Jika Trump Terpilih

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Kandidat presiden Donald Trump melihat putri Ivanka Trump memasangkan bros bertuliskan 'Saya Memilih' ke cucu Donald, Arabella, di TPS di New York, Rabu (9/11) waktu Indonesia.
Foto: AP
Kandidat presiden Donald Trump melihat putri Ivanka Trump memasangkan bros bertuliskan 'Saya Memilih' ke cucu Donald, Arabella, di TPS di New York, Rabu (9/11) waktu Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Komunitas Muslim di Amerika Serikat (AS) tidak khawatir berlebihan apabila Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS. Pasalnya Amerika merupakan negara dengan institusi kuat.

"Konstitusi masih menjadi pemegang kekuasaan sehingga kalaupun Donald Trump yang menang, kami tidak perlu khawatir berlebihan," ujar Imam Islamic Center New York, Ustaz Shamsi Ali kepada Republika.co.id, Rabu (9/11).

Ada dua alasan utama yang membuat Shamsi berpikir demikian. "Pertama, konstitusi masih berpihak. Kedua, teman-teman Amerika khususnya di interfaith  selalu berada di pihak yang membela," kata dia.

Namun menurut dia ada satu yang berbahaya dari calon Presiden dari Partai Republik tersebut, yakni melihat komunitas Muslim sebagai sumber radikalisme dan terorisme. Shamsi menyebut retorika kampanye Trump sangat menyakiti komunitas Muslim dan juga kelompok minoritas lainnya.

Kebijkan Trump tersebut akan berpengaruh pada kebijakan imigrasi, pengungsi, dan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini AS sedang menggelar pilpres. Sejauh ini, Trump lebih unggul dari pesaingnya Hillary Clinton (Partai Demokrat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement