Selasa 08 Nov 2016 18:25 WIB

Gerakan Magrib Mengaji Bentuk Karakter Positif

Mengaji (ilustrasi)
Mengaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman, Sumatra Barat, Jauhar Muis menyebutkan Gerakan Magrib Mengaji yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat dinilai dapat membentuk karakter positif anak bangsa.

"Kegiatan Magrib Mengaji yang dilaksanakan pemerintah setempat harus didukung semua pihak, agar melahirkan generasi muda yang paham dan mengerti nilai agama," kata dia di Pariaman, Selasa (8/11). Menurutnya pendidikan kepada anak tidak cukup hanya diajarkan melalui jalur formal seperti materi umum dan pengetahuan lainnya.

"Kebanyakan pendidikan saat ini lebih memilih mengedepankan materi umum, namun sangat minim sekali ilmu pengetahuan keagamaan hal tersebut juga harus diseimbangkan," jelasnya. Oleh sebab itu pihaknya sangat mengapresiasi Gerakan Magrib Mengaji yang telah diusung pemerintah setempat sejak 2012.

Ia menilai banyaknya kasus sosial dan pelanggaran hukum yang dilakukan anak didik, salah satunya disebabkan minimnya nilai keagamaan pada diri anak. "Pendidikan formal harus sejalan dan berimbang dengan ilmu pengetahuan agama sehingga menciptakan generasi bangsa yang paham dan memiliki budi pekerti," ujarnya.

Selain itu ia juga mengimbau kepada keluarga agar memberikan pengawasan serta bimbingan lebih kepada anak agar tidak terpengaruh lingkungan yang tidak sehat.

Sementara itu Wakil Walikota setempat, Genius Umar mengatakan Gerakan Magrib Mengaji merupakan kegiatan yang dicanangkan pemerintah daerah dalam meningkatkan dan menguatkan karakter keagamaan anak di kota itu. "Kegiatan magrib mengaji sudah berjalan sejak 2012, dan terus dilakukan karena didukung penuh oleh semua pihak," ujarnya.

Pemerintah setempat juga telah mengimbau masyarakat kota itu agar ikut serta melaksanakan gerakan magrib mengaji sesudah sholat magrib di masjid terdekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement