REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama memelihara kualitas kehidupan keagamaan ke arah yang lebih baik sebagai salah satu program utama dalam mengantisipasi radikalisme di tengah masyarakat.
"Kementerian Agama kan sejak lama salah satu program utama Kementerian Agama itu adalah bagaimana bisa menjaga dan memelihara kualitas kehidupan keagamaan kita untuk mengembangkan ke arah yang lebih baik," kata Menteri Agama Lukman Hakim di Jakarta, Selasa (8/11).
Dia mengatakan kehidupan keagamaan berangkat dari agama yang menjadi pedoman masyarakat dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. "Agama yang dimaksud adalah agama yang betul-betul memanusiakan manusia, agama yang justru membuat kita damai, membuat kita rukun, selamat satu dengan yang lain bukan justru yang sebaliknya," ujarnya.
Terkait demonstrasi 4 November 2016 yang sempat ricuh, Menteri Agama mengatakan menurut pihak kepolisian dan Panglima TNI, ada pihak-pihak tertentu yang bermaksud menunggangi unjuk rasa itu, tentu mereka-mereka memiliki aparat intelijennya dan kemudian menyatakan hal seperti itu," ujarnya.
Dia berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan pengaruh atau informasi apapun yang dapat menyebabkan gangguan ketertiban. Sebelumnya, pada Jumat (4/11) ratusan ribu orang menggelar aksi damai menolak penistaan agama yang berujung rusuh di sekitar Silang Monas. Unjuk rasa itu bertema "Aksi Damai Bela Islam Tegakkan Keadilan melalui Supremasi Hukum".
Demonstran bentrok dengan polisi menjelang akhir demonstrasi, bahkan massa membakar kendaraan polisi. Polisi telah menahan dan memeriksa intensif 25 orang yang diduga provokator kerusuhan.