REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Mantan Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi mengingatkan, kepada para tokoh agama dan seluruh masyarakat tentang pentingnya meningkatkan tolerasi beragama dan perbedaan guna menjaga keutuhan NKRI. "Toleransi antarumat beragama dan perbedaan sangat penting dilakukan agar Indonesia menjadi bangsa yang besar," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional tentang Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Badan Musyawarah Antargereja (BAMAG) Kota Madiun, di Wisma Haji Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (7/11).
Menurut dia, bangsa Indonesia sejak awal telah dibangun di atas dasar keberagaman dan perbedaan yang dipenuhi oleh toleransi. Tidak hanya dalam hal agama, namun juga suku, bahasa, dan budaya.
Adapun permasalahan yang saat ini terjadi, dia mengatakan, mungkin karena wawasan kebangsaan dan toleransi dalam perbedaan sudah mulai menipis. Sehingga, sejumlah kelompok masyarakat di Indonesia semakin mudah diadu domba.
"Informasi yang diterima tidak utuh, bisa mengakibatkan kita terjebak dalam pertikaian. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang mendalam untuk menyikapi hal yang pro ataupun kontra tersebut," kata dia.
Ketua BAMAG Kota Madiun Edwin Susanto mengatakan, seminar tersebut bertujuan meningkatkan wawasan kebangsaan di lingkungan masyarakat Indonesia yang rawan menurun akibat gerusan kecanggihan teknologi maupun paham-paham radikal. Pihaknya sangat prihatin dengan adanya konflik yang megatasnamakan perbedaan untuk memecah NKRI saat ini.
"Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan. Sebab, bisa mengingatkan kembali akan pentingnya membina kerukunan antarsesama warga Indonesia yang memiliki banyak perbedaan. Baik dari agama, suku, ataupun bahasa," kata Edwin.
Edwin merasa bangga karena kerukunan antarumat beragama di Kota Madiun sangat baik. Selain itu, peran Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) di Kota Madiun sangat intensif sehingga mampu meredam isu-isu yang dapat memecah NKRI.
Untuk itu, dia ingin, melalui seminar yang menghdirkan mantan Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi tersebut dapat menjadi pemecut untuk selalu menjaga toleransi dalam perbedaan.