Senin 31 Oct 2016 18:32 WIB

Wanita Islam Aktif Bahas Isu Kekinian

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketum PP Wanita Islam (WI) Atifah Thaha (tengah), Ketua II PP Wanita Islam (WI) Siti Maryam Ahmad (kanan), dan Ketua Bidang Organisasi dan Kader PP Wanita Islam (WI) Marfuah menggelar konferensi pers tentang Muktamar XI Wanita Islam, Jakarta, Senin (31/10)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PP Wanita Islam (WI) Atifah Thaha (tengah), Ketua II PP Wanita Islam (WI) Siti Maryam Ahmad (kanan), dan Ketua Bidang Organisasi dan Kader PP Wanita Islam (WI) Marfuah menggelar konferensi pers tentang Muktamar XI Wanita Islam, Jakarta, Senin (31/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sadar akan peran besar wanita, Wanita Islam aktif menggelar forum bahasan isu kekinian termasuk penyikapan terhadap kasus penistaan Alquran dan ketahanan keluarga dari LGBT.

Ketua Umum Pengurus Pusat Wanit Islam Atifah Thaha menjelaskan, pembahasan isu-isu terkini aktif dilakukan Wanita Islam, baik dalam kelompok diskusi terfokus (FGD) maupun di grup aplikasi percakapan daring.

''Kami peduli. Kasus Ahok pasti dibahas. Kita harus berjuang keras soal kemimpinan ibukota,'' ungkap Atifah usai konferensi pers persiapan Muktamar XI Wanita Islam di Kantor Pengurus Pusat Wanita Islam, Senin (31/10).

Ada pula FGD 16 organisasi Muslimah dengan mengundang para ahli sebagai pembicara, misalnya isu LGBT. ''Pengembangan LGBT itu lebih murah dari narkotika, tidak ada risiko. Tapi rasa malu di masyarakat sudah surut. LGBT itu penyakit dan bisa diobati,'' ungkap Atifah.

Informasi penguatan akan bahaya suatu hal dan isu-isu yang sekiranya merusak akan disampaikan melalui syiar majelis taklim. ''Fokus kami pada ketahanan keluarga. Perempuan juga bisa ke depan saat memang harus di depan. Tapi, para bapak juga harus aktif,'' kata Atifah.

Sosok ibu dan bapak bisa sama-sama maju sesuai fitrah. Tapi yang terjadi sekarang justru disimpangkan. Keluarga adalah yang utama dan tiap individu dalam keluarga pemimpin setidaknya untuk dirinya sendiri.

Ketua II PP Wanita Islam Maryam Ahmad mengatakan, isu kontemporer juga akan masuk dalam agenda Muktamar XI Wanita Islam. Komisi Program nanti akan membahas dan mengantisipasi isu terhangat dan rencana Wanita Islam dalam lima tahun ke depan. Di Komisi Rekomendasi akan bentuk rekomendasi internal dan eksternal.

''Meski Muktamar XI ini berkaitan erat dengan suksesi internal, tapi kami tidak bisa lepaskan dari isu kekinian. Waktunya sempit, banyak masalah yang ingin disampaikan dan jadi amanah untuk diselesaikan bersama,'' ungkap Maryam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement