Senin 24 Oct 2016 21:00 WIB

Masjid Kauman Semarang Pernah Terbakar

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Masjid Kauman
Foto: Wikipedia
Masjid Kauman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang unik pada gapura masuk halaman Masjid Kauman Semarang, yaitu terdapat empat prasasti yang dibuat dalam empat versi bahasa. Yakni bahasa Jawa, Arab, Belanda, serta bahasa Indonesia yang belum disempurnakan.

Sesuai tulisan dalam prasasti gapura ini, terungkap adanya kebakaran yang diakibatkan oleh sambaran petir pada 10 April 1885 sekitar pukul 20.30 WIB. (Baca: Masjid Kauman, Lebih Tua dari Kota Semarang)

Seluruh bangunan berikut barang-barang berharga yang ada di dalamnya tidak dapat diselamatkan. Sehingga, umat Islam di Kota Semarang pada saat itu berada dalam suasana duka dan kesedihan yang sangat dalam.

Upaya untuk membangun kembali masjid yang terbakar tadi baru dapat dilaksanakan pada 1889 masa pemerintahan bupati Cokrodipuro. (Baca Juga: Ciri Khas Masjid Kauman Semarang)

 

Pembangungan kembali masjid besar tadi ditangani oleh seorang arsitek Belanda, Ir GA Gambier. Masjid berhasil dibangun dalam waktu singkat. Sejak bulan April 1890, masjid ini telah dapat difungsikan kembali hingga saat ini.

Pemersatu

Masjid Agung Semarang berada di alun-alun kota. Lokasi ini sangat strategis. Sebab, di sekitar alun-alun pada saat itu, bermukim sejumlah warga yang berasal dari berbagai etnis.

Sebelah utara masjid yang berbatasan dengan Kali Semarang dan pelabuhan merupakan perkampungan warga etnis Arab dan Koja.

Di sebelah barat, bermukim etnis Melayu. Di sebelah selatan masjid, bermukim etnis Jawa yang membaur ke timur bersama etnis Cina. Hingga saat ini, di sekitar masjid masih terdapat kawasan Pecinan Semarang.

Dari fakta ini, dapatlah diketahui Masjid Agung Semarang merupakan rumah suci pemersatu umat. Masjid telah menjadi tempat bertemunya para saudagar, pribumi, serta berbagai komunitas Muslim lainnya.

Mereka hidup dalam harmonisasi dan menjadikan masjid sebagai tempat untuk berserah diri kepada Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement