Senin 24 Oct 2016 06:05 WIB

Geliat Islam di Albania

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Albania
Muslim Albania

REPUBLIKA.CO.ID, ALBANIA -- Albania, negara republik di Semenanjung Balkan bagian tenggara benua Eropa ini, mencatatkan sejarah panjang dalam toleransi beragama.

Tiga agama besar hidup dan berkembang dengan harmonis secara berdampingan di negara yang berbatasan dengan Montenegro di bagian utara, dengan Serbia (Kosovo) di bagian timur laut ini.

Islam adalah agama mayoritas di negara dengan populasi yang berjumlah 3,5 juta ini. Agama Albania Ortodoks dan Katolik Roma masing-masing menempati tempat kedua dan ketiga.

Mayoritas Muslim di Albania bermazhab Suni dan Bektashi, warisan dari pemerintahan Ottoman. Setelah runtuhnya rezim komunis di Albania, identitas nasional Albania dibangun sebagai negara beragama dan berdasarkan kebangsaan serta kesatuan.

Pada paruh abad ke-20, Albania sempat dikuasi komunis di bawah Rezim Stalinis. Sehingga, negara tersebut pernah menjadi ateis. Ketika komunisme runtuh, badan amal Islam datang dari luar negeri, seperti Semenanjung Arab dan Afrika utara-timur. Mereka datang untuk membantu komunitas Muslim.

Enver Hoxha, pemimpin komunis garis keras yang memerintah Albania memberlakukan larangan agama. Dan pada 1976, Albania sebagai negara ateis pertama yang dideklarasikan di dunia.

Semua bentuk ibadah dilarang. Beberapa orang mempraktikkan agama mereka secara rahasia. Larangan agama dicabut pada 1990 ketika komunisme runtuh.

Menurut Amila Buturovic dalam European Islam pada 1990 gereja Katolik dan masjid di Shkoder menjadi bangunan keagamaan pertama yang dibuka kembali. Daerah yang dikenal dengan kantong komunitas Muslim pun mulai memperlihatkan kembali identitas keagamannya.

Muslim Albania juga menunjukkan dukungan yang kuat terhadap demokrasi dan lembaga-lembaganya, termasuk organisasi keagamaan resmi. Dalam konteks ini, Muslim Albania juga telah mendukung sistem sekuler yang diterapkan negara.

Pada 1990-an, Muslim Albania fokus kepada pemulihan lembaga, bangunan keagamaan, dan Islam sebagai agama di Albania yang secara keseluruhan telah hancur oleh komunis.

Sebagian besar Muslim di Albania adalah etnis Albania. Namun, juga terdapat etnis kecil yang bukan Albania. Salah satunya masyarakat Romani. Muslim dari masyarakat Romani diperkirakan berjumlah 50 ribu hingga 95 ribu di seluruh Albania Mereka tinggal di kota-kota besar membentuk populasi minoritas yang signifikan.

Masyarakat Romani sering kurang beruntung secara ekonomi dan sering menghadapi diskriminasi sosial-politik. Dalam komunitas Romani ada dua kelompok utama, yaitu Romani yang berbicara bahasa Romani dan orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai orang Mesir, yang menganggap mereka terpisah dari Romani, berbicara Albania dan agak terintegrasi di Albania.

Komunitas Suni Albania (the Alba niaan Sunni Community) adalah salah satu komunitas Muslim yang terus menjalin komunikasi dengan Muslim Albania. Hubungan ini secara lokal menguntungkan karena mereka telah memobilisasi sumber pendanaan dari beberapa organisasi Muslim internasional seperti OKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement