REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menggelar rapat kerja nasional di Jakarta. Berlangsung selama tiga hari, 25-27 November 2016, rakernas rencananya akan dibuka di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ketua DMI Bidang Sarana, Hukum dan Wakaf, Natsir Zubaidi, mengungkapkan rakernas akan dibuka langsung Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla. Selain itu, sejumlah menteri sudah dijadwalkan mengisi materi di rakernas yang rencananya akan dilaksanakan di Hotel Sahid, Jakarta.
"Insya Allah dilaksanakan 25, 26, 27 November, dibuka di Istana Wapres oleh Pak Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri yang berkaitan dengan program Dewan Masjid akan menjadi narasumber," kata Natsir kepada Republika.co.id, Ahad (23/10).
Natsir menerangkan, rakernas DMI diikuti 33 provinsi di Indonesia, dengan masing-masing provinsi mengirimkan tiga perwakilan yang terdiri dari ketua, sekretaris dan pimpinan masjid agung/raya. Selain itu, peserta rakernas merupakan perwakilan pimpinan pusat, wilayah dan anggota departemen Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia.
Rakernas DMI, lanjut Natsir, akan mengusung tema besar Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid: Dalam Rangka Pemberdayaan SDM Umat Untuk Bangsa. Sementara, sejumlah menteri pengisi materi rakernas DMI di antaranya adalah Menag Lukman Hakim Saifuddin, berkaitan dengan pembinaan masjid-masjid di Indonesia.
Selain itu, ada Menteri AGR / Kepala BPN Sofyan Djalil, berkaitan sertifikasi tanah wakaf masjid, serta Menkominfo Rudiantara, berkaitan program akustik unggulan DMI. Ada pula Mendikbud Muhadjir Effendy, berkaitan pendidikan sebagai meda pembinaan karakter bangsa, Mensos Khofifah Indar Parawansa, berkaitan pembinaan keluarga.
Ia menambahkan, rakernas DMI kali ini turut menhadirkan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, berkaitan dengan rencana pemberian BPJS Kesehatan bagi imam dan marbot masjid. Menurut Natsir, loyalitas imam dan marbot masjid yang bekerja 24 jam sehari tanpa ada perhatian, menjadi keprihatinan dan sangat layak apresiasi.
"Insya Allah melalui kerjasama dengan lembaga terkait, diharapkan mereka para pemberdaya masjid bisa mendapatkan kesejahteraan," ujar Natsir.