Selasa 18 Oct 2016 18:00 WIB

Karya-Karya Ahli Geografi Ustmaniyah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Peta Ustmaniyah/Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Peta Ustmaniyah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Turki memiliki banyak buku penting lain tentang geografi. Di antaranya, Kitab al-Muhit fil-'ilm al-Aflak va'l-Abhar karya Sidi Ali Reis atau yang lebih dikenal sebagai Katib-i Rumi (wafat 1562 M). Buku yang selesai ditulis pada 1554 M ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Buku ini memuat tentang Samudra Hindia dan pantai-pantai Afrika.

Buku lain Katib-i Rumi adalah Mirat al-Mamalik yang membahas India, Afghanistan, Asia Tengah, dan Persia dari hasil penjelajahannya ke negeri-negeri itu. Mirat-i Kainat adalah buku penting lain karyanya. Katib-i Rumi menggambar peta di buku-bukunya, kecuali buku tentang cara bertahan hidup.

(Baca: Sumbangsih Ustmaniyah pada Ilmu Geografi)

Karya terkait geografi paling komprehensif adalah Jiham-Numa yang ditulis  oleh Mustafa ibnu Abdallah atau Katib Chelebi atau Hajji Khalifa (1608-I656 M). Ia dikenal dengan karya ensiklopedianya,  Kashf al-Zunun. Ensiklopedia biografi karyanya, Sullam al-Vusul dan buku sejarah angkatan laut Turki Utsmani berjudul Tuhfat al-Kibar fi Asfar al-Bihar masih digunakan sebagai buku referensi hingga saat ini.

Di antara semua karya Mustafa ibnu Abdallah, Jihan-Numa adalah yang paling luar biasa. Di dalamnya terkumpul informasi penting geografi Anatolia, Suriah, Irak, Mesir, dan Turki Eropa. Jihan-Numa pernah digandakan melalui proses cetak pada 1732 M oleh Ibrahim Muteferrika (1674-1744 M) yang merupakan pengusaha percetakan pertama di Istanbul pada 1728 M.

(Baca Juga: Ahli Geografi Ustmaniyah Perbaiki Teknik Pembuatan Peta)

Tarih-i Seyyah atau Seyahat Name karya Evliya bin Dervish Muhammed Zilli atau dikenal sebagai Evliya Chelebi (1611-1678 M) juga merupakan buku yang berisi fakta geografi hasil perjalanan sang penulis. Hasil dari perjalanan selama 40 tahun (1631-1670 M), karya Evliya Chelebi bisa dikatakan lebih dari sekadar catatan perjalanan mengelilingi wilayah Turki Utsmani dan negara-negara tetangganya. Sebab, yang ia muat tak hanya soal geografi, tapi juga pengamatan atas budaya setempat lengkap dengan deskripsi gedung dan lansekap kota-kota.

Sementara, Manasik al-Hajj karya Mehmed Edib (1779 M) memuat detail prosesi haji dari sudut geografi. Karya Mehmed Edib ini bahkan salah satu yang paling detail.

Beberapa karya lain juga terbilang menarik, seperti karya Ali Ibnu Ahmad Ibnu Muhammed al-Sharqi pada 1551 M yang mengingatkan kepada al-Beyruni dan peta Laut Hitam karya Mustafs Resmi pada 1785 M.

Dengan karya-karya seputar geografi yang dihasilkan, bangsa Turki berkontribusi signifikan dalam dunia kartografi dan sejarah geografi. Dalam hal ini, bangsa Turki memang terpengaruh Arab, tapi mereka tidak mengekor secara utuh. Sumbangsih para ahli geografi dan kartografi bangsa Turki dinilai telah menjembatani peradaban Islam abad pertengahan dengan kartografi modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement