Selasa 18 Oct 2016 17:00 WIB

Sumbangsih Ustmaniyah pada Perkembangan Ilmu Geografi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum wafat, sang pendiri Kesultanan Turki Utsmani, Osman Gazi atau Osman Bey (1299-1326), berpesan kepada putranya, Orhan (1326-1359), "Jadilah penolong agama dan penjaga ilmu pengetahuan." Pesan itulah yang kemudian diperhatikan betul oleh Orhan yang menjadi sultan kedua dalam memimpin negerinya, Turki.

Dalam artikel berjudul Turkish Contributions to Islamic Geography yang dimuat laman Muslim Heritage, Imran Baba menuturkan, bangsa Turki punya tempat sendiri dalam sejarah terutama kontribusi mereka dalam ilmu pengetahuan seperti geografi. Ketertarikan bangsa Turki kepada geografi tak lepas dari lingkungan sekeliling mereka.

Adalah hal umum untuk memiliki pengetahuan soal navigasi melalui bintang, pergerakan planet, dan perubahan cuaca untuk memandu migrasi. Perjalanan haji, menentukan arah kibrat ke Ka'bah dan penentuan waktu shalat menjadi motivasi religi bangsa Turki untuk menguasai geografi.

Orang-orang Turki Uyghur di Asia Tengah tercatat dalam sejarah memiliki ketertarikan besar kepada geografi, bahkan selama periode-periode awal. Turki Uyghur bahkan telah memahami pergerakan bintang dan revolusinya.

Salah satu ahli geografi Turki generasi awal adalah Mahmud Kashgharli. Ia adalah ahli leksikologi, tapi bisa menggambar peta dunia berdasarkan informasi hasil tutur lisan. Adikaryanya adalah sebuah buku berjudul Divanu Lugat-it-Turk.

Buku ini adalah kamus bahasa Turki yang tak hanya berisi kosakata dari abad ke-11, tapi juga menggunakan kutipan-kutipan dari banyak karya sastra Turki. Arti tiap kosakata Turki dalam buku ini juga dilengkapi tulisan Arab. Namun, penyusunan kosakata di buku ini agak tidak biasa sehingga terasa sulit dipahami bagi mereka yang tidak familiar dengan keseluruhan konten buku.

Buku Mahmud Kashgharli yang diselesaikan pada 1073 Masehi itu penting bagi sejarah sastra dan budaya Turki. Karya ini demikian artistik dan indah, karena peta di dalamnya digambar berwarna dan direproduksi oleh Besim Atalay sebagai volume kedua penerjemahan bahasa Turki modern.

Dalam peta itu digambarkan Turki bersama negara-negara tetangga yang mengelilinginya seperti Cina dan Afrika Utara. Di sana juga terdapat deskripsi geografi seperti nama kota, gunung, dan sungai.

Penulis lain yang juga terkenal di era awal perkembangan karya geografi Turki adalah Mehmed bin Omer bin Bayezid bin Ashiq dengan karyanya Menâzir al-Awâlim yang ditulis pada 1598. Buku ini berisi materi tentang samudra, pulau-pulau, danau, sungai, mata air, gunung, dan kota-kota. Mineral, tumbuhan, dan hewan juga dibahas di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement