Ahad 16 Oct 2016 20:02 WIB

Yatim Mandiri Salurkan Beasiswa Rp 5,1 Miliar

Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim
Foto: dok Yatim Mandiri
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Lembaga Yatim Mandiri menyalurkan beasiswa pendidikan melalui program Beasiswa Yatim Prestasi (Bestari) senilai Rp5,1 miliar sampai dengan periode ke-32 kepada anak yatim yang kurang mampu.

Kepala Cabang Yatim Mandiri Sidoarjo Rudy Mulyono mengatakan beasiswa tersebut diberikan kepada 15 ribu anak yatim di Indonesia. "Bestari tahun ini merupakan periode ke 32 dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp5,1 miliar," katanya di sela kegiatan penyerahan bantuan, Ahad (16/10).

Ia mengatakan, kegiatan penyerahan Bestari sengaja dibarengi dengan kegiatan melukis doa dan cita-cita yang bertajuk Inspiring Muharram Indonesia Peduli Pendidikan.

"Kegiatan yang diikuti oleh puluhan anak yatim tersebut bertujuan untuk memacu semangat anak yatim dalam meraih-cita-citanya. Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat memberikan motivasi yang tinggi kepada anak yatim dalam memcapai impiannya," katanya.

Menurut Rudy Mulyono, khusus di Kabupaten Sidoarjo, Bestari yang disalurkan sebesar Rp 593.610.000. Beasiswa tersebut diberikan kepada 2.000 anak yatim yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

"Selain itu melalui program ASA (Alat Sekolah Anak), lembaga pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf itu juga memberikan tas dan buku kepada anak yatim mulai tingkat SD sampai SMA," katanya menjelaskan.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang didaulat untuk menyerahkan secara simbolis Bestari kepada anak-anak yatim di Sidoarjo, mengingatkan anak-anak yatim untuk memiliki cita-cita yang tinggi. "Saya berpesan untuk menggantungkan cita-cita setinggi mungkin," katanya.

Ia mengatakan cita-cita akan memotivasi anak-anak untuk belajar dan menjadi orang yang berhasil dan diharapkan kepada anak-anak untuk menggapai cita-cita tersebut.

"Cita-cita dapat digapai melalui kerjakeras, disiplin dan berdoa. Tanpa itu cita-cita tersebut tidak mungkin dapat diraih,'' kata Nur Ahmad Syaifuddin menjelaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement