Sabtu 15 Oct 2016 13:01 WIB

Yuk, Sayangi dan Lindungi Anak Yatim

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Anak Yatim
Foto: Prayogi/Republika
Anak Yatim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memelihara, melindungi, dan mengasihi anak-anak yatim merupakan tanggung jawab yang mesti dipikul oleh setiap Muslim. Allah SWT telah mensyariatkan hal tersebut dalam Alquran, tepatnya dalam surah an-Nisa ayat 36.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, mengungkapkan, mengasihi anak yatim memang sebuah tugas yang patut dikerjakan oleh seorang Muslim. Junjungan umat Islam sendiri, yakni Rasulullah SAW, kata dia, juga seorang anak yatim pada masanya.

Karena itu, Rasulullah SAW pernah bersabda, mereka yang mengayomi anak-anak yatim, akan bersandingan dan berdampingan dengannya di surga kelak. "Di hadis tersebut juga dijelaskan bahwa kedekatan Rasulullah SAW dengan mereka yang mengayomi anak yatim ibarat jari telunjuk dengan jari tengah," ujarnya menjelaskan kepada Republika, Senin (10/10).

Bertolak dari hadis tersebut, dia menilai, ketika menyantuni dan mengasihi anak yatim, seorang Muslim dapat meniatkannya sebagai perwujudan rasa sayang dan cinta kepada Rasulullah SAW. "Sekaligus mempraktikkan dan meneladani Rasulullah dalam mencintai dan menyayangi anak yatim," kata dia.

Menurut dia, menyayangi anak-anak yatim dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menafkahi atau menyantuninya. "Ini bisa dilakukan kalau mereka (anak yatim) masih memiliki ibu atau bapak. Tapi kalau dua-duanya (orang tua) sudah tiada dan mereka tidak ada yang merawat, kita bisa ajak mereka ke asrama yatim," ujar Cholil.

Selain menafkahi atau menyantuninya, umat juga dianjurkan menyokong kebutuhan lainnya, yakni pendidikan. Karena, Cholil menilai, anak-anak yatim tergolong sebagai manusia yang kurang beruntung. "Jadi selain mencukupi gizinya, cukupkan juga pendidikannya," ujarnya.

Dia berpendapat, selain memberi bekal pendidikan, yakni pendidikan umum dan agama, umat dapat membimbing mereka untuk mengasah bakat atau keterampilan yang dimilikinya. Dengan demikian, mereka akan menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

Dia mengungkapkan, ketika umat melalaikan atau mencampakkan anak yatim, akan ada ganjaran atau konsekuensinya. Menurut dia, hal itu telah dijelaskan dalam surah ad-Dhuha. "Di surah ini, Allah memerintahkan agar kita tidak menyentak atau melukai perasaan anak yatim. Ketika kita tidak menaati perintah-Nya, tentu akan ada konsekuensi atau azab dari-Nya, bisa di akhirat, bisa juga di dunia," ujar Cholil menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement