REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim Cina juga melahirkan para ahli bela diri kungfu. Mereka tak putus berlatih. Seiring upaya yang tak pernah berakhir dalam membangun jiwa dan raga, mereka mewariskan inspirasi bagi komunitas Muslim secara keseluruhan dan kebanggaan sebagai bangsa Cina.
(Baca: Tonggak Penting Sejarah Islam di Cina)
Para ahli kungfu tingkat tinggi biasanya mewariskan ilmunya kepada murid tertentu yang dianggap memenuhi syarat. Sabda Nabi Muhammad berbunyi, "Orang yang kuat bukanlah mereka yang mampu mengalahkan lawannya, tetapi mereka yang bisa melawan hawa nafsunya."
(Baca Juga: Wujud Interaksi Budaya Islam dan Cina)
Sabda ini telah merasuk dalam diri para ahli kungfu Muslim. Ini mendorong mereka tak hanya mengembangkan teknik bela diri secara fisik. Namun, mereka pun mengembangkan chi, energi dalam diri, untuk pengendalian diri.
Muslim Cina telah mampu mengembangkan kungfu, bela diri yang lahir dari tanah mereka, dan diharmonisasikan dengan keyakinan mereka, Islam. Biasanya, para ahli kungfu itu melatih murid-muridnya di pelataran masjid.
Mereka bahkan kerap pula ikut dalam pertandingan terbuka di antara para ahli kungfu lainnya. Sebelumnya, Laksamana Cheng Ho juga telah mampu mengombinasikan antara seni bela diri dan kemampuannya dalam memimpin angkatan laut di bawah pemerintahan Dinasti Ming.