Rabu 12 Oct 2016 07:51 WIB

Pesantren Darussalam Magelang Santuni Anak Yatim

Anak-anak yatim (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Anak-anak yatim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pondok Pesantren Darussalam Gatak Titak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melestarikan tradisi mengusap kepala anak yatim pada 10 Muharram, Selasa (11/10).

Tradisi yang digelar di halaman Pesantren Darussalam ini sebanyak 69 anak yatim duduk berjejer dua baris. Ribuan warga kemudian saling antre untuk mengusap rambut dan mencium kepala anak yatim sambil mendoakannya.

Setelah itu, warga memasukkan amplop berisi uang di kotak amal. Hingga acara selesai berhasil terkumpul dana sebanyak Rp 61.500.000, yang seluruhnya diberikan kepada anak-anak yatim tersebut.

"Anak yatim yang diusap ada 69 orang namun yang disantuni sebanyak 104 orang. Sebagian tidak bisa hadir karena sekolah. Seluruh dana kami bagi rata ke mereka. Adapun untuk biaya acara menggunakan iuran panitia sebesar Rp 5 juta," ungkap Ketua Panitia, Syariful Anam.

Ia mengatakan tradisi ini digelar setiap tanggal 10 Syura atau 10 Muharram. Selain itu, setiap bulan Pesantren Darussalam juga membagikan dana Rp 50 ribu per anak hasil kotak infak kepada anak yatim.

Anak yatim terkecil berusia tiga tahun yakni Eliska Putri Nabila dari Dusun Jatisari, Desa Blongkeng. Bocah cantik tersebut kehilangan ayahnya sejak umur satu tahun karena kecelakaan lalu lintas.

"Kami meneruskan tradisi yang sudah ada sejak zaman nabi. Menurut kepercayaan, barang siapa mengusap dan memberikan santunan kepada anak yatim di tanggal 10 Muharam maka akan mendapatkan pahala dan bahkan dibalas berlipat ganda," katanya.

Pengasuh Pesantren Darussalam, Kiai Rohmad berharap uang santunan ini bisa digunakan untuk membiayai pendidikan mereka. Ia tidak ingin ada anak yatim putus sekolah dan putus dalam mengaji karena ketiadaan biaya.

"Uang santunan ini bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari dan membiayai pendidikan mereka. Jangan sampai ada anak yatim putus sekolah karena ketiadaan biaya," ungkap kiai Rohmad menjelaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement