Ahad 23 Mar 2025 13:37 WIB

Bersama Gubernur DKI, Pesantren Minhajurrosyidin Santuni Ratusan Yatim Dhuafa

Gubernur DKI Jakarta ajak segenap warga maksimalkan ibadah Ramadhan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ajak segenap warga maksimalkan ibadah Ramadhan.
Foto: Muhyiddin/ Republika
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ajak segenap warga maksimalkan ibadah Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ponpes Minhajurrosyidin Lubang Buaya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan santunan kepada ratusan anak Yatim Dhuafa dan membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dalam sambutannya, Pramono menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan umat Islam dalam banyak hal, termasuk dalam beribadah dan beramal.

Baca Juga

"Tapi yang paling utama kita tidak boleh kehilangan empati kita terhadap masyarakat yang membutuhkan," ujar Pramono di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (22/3/2025).

Karena itu, dia mengapresiasi yayasan Ponpes Minhajurrosyidin yang telah menginisiasi kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan sosial ini akan membuat anak-anak yatim dan dhuafa merasa bahagia di bulan Ramadhan.

"Apa yang kita lakukan hari ini saya yakin pasti mendapatkan Ridha Allah SWT dan juga membawa keberkahan bagia anak-anak kita," ucap Pramono.

Dia pun berpesan kepada anak-anak yatim agar lebih rajin lagi dalam menempuh pendidikan. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul.

"Saya sudah menandatangi Pergub, pemerintah akan menanggung bukan hanya sampai S1 tapi juga S2 dan S3," kata dia.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Minhajurrosyidin, KH Abdul Syukur berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir ke pesantrennya dalam rangka membantu anak-anak yatim dan dhuafa.

"Itu adalah suatu kehormatan bagi kami. Insya Allah itu akan menjadi titik kita lebih melangkah, lebih maju lagi," ujar Kiai Syukur.

Dia menjelaskan, dalam acara ini pihaknya juga mengajak ormas Islam lainnya, baik dari Nahdlatul Ulama (NU) maupun dari Muhammadiyah untuk meringankan beban hidup anak yatim.

"Kita ajak bersama-sama untuk menyantuni anak yatim, untuk sekadar meringankan bebannya di bulan Ramadhan," ucap Kiai Syukur

Dia menambahkan, kegiatan sosial yang dilakukan bersama-sama akan membuat Islam semakin kuat. Jika bersatu, kata dia, umat Islam pun akan mampu membuat gerakan yang lebih mudah.

"Insya Allah sekitar 200 anak yatim yang hadir, tapi kelihatannya tadi itu tambah ya. Tadi santunannya insya Allah sampai 500 lebih, sekarang kita simbolis saja," ucap dia.

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia DKI Jakarta, Teddy Suratmadji mengatakan, kegiatan yang didukung Pemrov DKI Jakarta ini merupakan amal saleh untuk berbagi kenikmatan kepada anak-anak yatim dan masyarakat yang kurang mampu.

"Ini kegiatan yang positif yang dilakukan setiap tahun untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar, santunan sebagian sembako," kata Teddy.

Di acara yang sama, Ketua Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII KH Aceng Karimullah mengajak kepada anak-anak yatim dan umat Islam Indonesia untuk meningkatkan amal ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.

"Kebetulan ini digelar di pengujung Ramadhan kita ingin meningkatkan segala amal baik dan mudah-mudahan kita semua mendapatkan hikmah Lailatul Qadar," jelas Kiai Aceng.

Di pengujung Ramadhan ini, dia pun bersyukur umat Islam lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah dan melakukan kebaikan.

"Kayaknya warga kota lebih bersungguh-sungguh. Kalau malam hari Itikaf, siang harinya juga banyak beramal. Kita bersyukur masih sempat berbagi," ucap dia.

Menurut dia, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan umatnya untuk selalu menyantuni anak yatim. Karena itu, menurut Lembaga Dakwah Islam Indonesia melakukan santunan ini menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Sehingga ketika kita berhari raya diharapkan semua warga bisa berhari raya. Kaum dhuafa dan fakir miskin tidak boleh terlewat untuk merasakan aura dan nikmatnya lebaran," kata Kiai Aceng.

"Dan ibadah kita pun setelah kita berpuasa satu bulan tidak boleh melupakan aspek sosialnya. Aspek sosial ini yang perlu dipertahankan dan diperjuangkan," jelas dia.

photo
Infografis Kemuliaan Bulan Ramadhan - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement