REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) baru-baru ini mengadakan pembicaraan dengan pejabat Filipina. Hal itu dilakukan demi mencari solusi perdamaian di Filipina selatan.
Dilansir dari Arab News, Ahad (9/10), pembicaraan itu akan dilaporkan ke Komite Perdamaian untuk Filipina Selatan (PSCP), saat pertemuan 43 Menteri Luar Negeri OKI di Uzbekistan 18-19 Oktober. Duta Besar Sayed Kassem Elmasry, menjadi utusan khusus OKI untuk proses perdamaian di Filipina selatan.
Selain itu, kunjungan selama empat hari di Filipina itu didampingi perwakilan dari Departemen Minoritas dan Komunitas Muslim OKI. Dari Filipina, hadri Jesus Dureza yang merupakan salah satu penasehat Presiden Rodrigo Duterte, yang menutukan rencana pemerintah mengumpulkan elemen kunci dari Filipina selatan.
Ia menegaskan, Filipina memang memiliki komitmen penuh untuk proses perdamaian di Filipina selatan, dan menekankan pentingnya peran lanjutan dari OKI. Di sisi lain, Elmasry mencatat dukungan kuat proses perdamaian dan memuji Filipina, atas komitmen mewujudkan perdamaian adil dan abadi di Mindanao.
Sementara, delegasi OKI mengadakan pembicaraan terpisah dengan Front Pembebasan Nasional Moro dan Front Pembebasan Islam Moro, untuk memastikan pandangan tentang proses perdamaian.
Hal itu menjadi penegasan kalau OKI memang menjadi wadah bersama untuk merapatkan barisan, mempertahankan perjuangan damai.