REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim dari Sarana Kerohanian Islam (SKI) Indosat dan Lembaga Kemanusiaan PKPU bertolak dari Bandung menuju Garut, Senin (3/9). Kurang lebih tiga jam perjalanan, rombongan menuju posko bencana PKPU yang terletak di pusat Kota Garut. Setelah melakukan koordinasi, perjalanan dilanjutkan untuk mengunjungi langsung beberapa lokasi yang terdampak banjir bandang. Lokasi yang terletak dipelosok serta jalan yang kecil, membuat perjalanan memakan waktu masing-masing 30-50 menit dari posko.
Yano Sugiano dari Kemitraan PKPU Bandung mengatakan rombongan tersebut membawa paket hygiene kits, paket kitchen sets dan tabung gas elpiji serta kitab suci Alquran. Ia menjelaskan SKI Indosat melalui ZIS Indosat bekerja sama dengan PKPU Bandung mendistribusikan paket-paket tersebut. “Bentuk bantuan yang diberikan oleh SKI INDOSAT melalui ZIS INDOSAT ini mengacu kepada need assesment yang dilakukan oleh tim PKPU di lapangan," kata dia.
Yefi Abdullah, mewakili rekan SKI Indosat menyampaikan bela sungkawanya atas musibah yang menimpa saudara-saudara di Garut dan sekitar. “Semoga Saudara-saudara kita diberikan ketabahan dan kekuatan mengahadapi ujian ini. Musibah adalah Qadha (ketetapan) dari Allah SWT, kita selaku orang yang beriman harus menerima dengan lapang dada,ridha,bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT, sehingga musibah yang datang Insyaallah ada hikmah dari Allah SWT kita tetap berhusnudzhon kepada Allah SWT,"ujarnya.
SKI Indosat yang diwakili oleh pengurus SKI Jawa Barat mengunjungi langsung lokasi yang terpapar bencana. Distribusi difokuskan ke lokasi yang masih minim menerima bantuan dari relawan lain yaitu lokasi Cijambe Karang Pawitan, Pananggungan, Cibuluh dan sebagian ke lokasi daerah Cimacan.
Praktisi pemberdayaan masyarakat, Fadly Halim Hutasuhut menuturkan pola-pola kerjasama harus diterapkan oleh berbagai unsur terkait untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Menurut dia, Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan mitra strategis dan potensial dalam mewujudkan umat yang sejahtera dan mandiri. Kegiatan-kegiatan kebencanaan yang lazim dilaksanakan dapat dikembangkan menjadi program manajemen kebencanaan berbasiskan pemberdayaan masyarakat.
"Ini juga berlaku untuk bidang lainnya seperti ekonomi, kesehatan maupun pendidikan. Kita programkan masyarakat itu untuk bisa berdaya dan mandiri," kata dia.