Selasa 04 Oct 2016 09:45 WIB

Alquran Mendahului Ilmu Pengetahuan

Khatam Alquran
Khatam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: UmarYusuf, SSosI *)

Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”//  ( Qs. Al-Baqoroh : 2 ). Firman Allah tersebut menjadi satu jawaban dari sebuah keraguan bagi seluruh manusia tentang ke universalan,kebenaran kesempurnaan Alquran, bahwa Alquran itu adalah kitab yang akan membimbing manusia kepada kebenaran, yang akan mengarahkan manusia dari sistem jahiliyah kepada sistem Islam. Sehingga terjadilah Islamisasi Kehidupan (Islamiyatul Haya )

 

Pertama, Alquran Kitab Hidayah. Jika ada yang bertanya, untuk apa Allah SWT menurunkan Alquran? Jawabnya, Allah SWT menurunkan Alquran untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Alquran adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi, ia hanya kitab hidayah //ilahi// bagi perilaku manusia.

 

Kedua, Alquran turun dengan Ilmu Allah SWT. Kalau begitu apa maksud ungkapan “Alquran mendahului sains modern?”Artinya, ketika Alquran berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Alquran mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Alquran di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

 

Ketiga, sesaknya dada. Apa contoh dari masalah ini? Contoh-contoh cukup banyak, di antaranya penemuan para pilot tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit.

Sedangkan Alquran telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah SWT. berfirman: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa  kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al-An’am (6): 125).

 

Maksudnya, barangsiapa berhak disesatkan Allah SWT karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad SAW memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah swt?!

 

Keempat, informasi tentang pusat perasa di kulit. Adakah contoh yang lain? Jawabnya ya ada. Kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit. Alquran menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.

Maksudnya, perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah hangus matang, mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.

Apakah Muhammad SAW memiliki alat-alat bedah khusus untuk mengetahui informasi ini? Atau apakah ini hanyalah bukti bahwa Alquran adalah firman Allah yang diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah SWT. yang telah berfirman: ”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushilat (41): 53).

 

Jadi kesimpulannya, Alquran mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Di antaranya, informasi Alquran tentang sesaknya dada orang yang menjelajah langit, dan pusat rasa yang ada di kulit. Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudian membenarkan informasi Alquran ini. Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Alquran semata-mata wahyu Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Allahu ‘alam Bi showab.

*) Kepala Departemen Dakwah dan Komunikasi Yayasan Babussalam Al-Muchtariyah Pusat Bandung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement